Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ibu kota Baru Hanya Dihuni 1,5 Juta Orang, Bappenas Tak Mau Jakarta Kedua

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Ibu kota Baru Hanya Dihuni 1,5 Juta Orang, Bappenas Tak Mau Jakarta Kedua

Pantau.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kementerian PPN menegaskan pembangunan ibu kota baru bukanlah membangun kota sepi. 

Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan nantinya ibu kota baru didesain hanya untuk 1,5 juta penduduk. Namun jumlah tersebut menurutnya bukanlah jumlah yang sedikit. 

"Saya nggak mungkin desain kota sepi pakai uang banyak. Saya desain kota 1,5 juta penduduk. Apakah itu sepi? Desainnya segitu, mungkin tercapai dalam 10 tahun," ujarnya dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat. 

Baca juga: Dari Laut ke Darat, Blok Masela Jadi Ladang Surga Gas Abadi Indonesia

Bambang mengatakan, pemindahan Ibu Kota bukanlah membangun Jakarta kedua namun justru membangun kota baru yang layak ditinggali. 

"Kita tidak ciptakan jakarta kedua. Karena kita tidak ingin kota terlalu besar yang timbulkan permasalahan kota itu sendiri. Misal Melbourne, tidak sepi tapi memang menyenangkan untuk ditinggali," katanya.

"Tidak ada kecepatan dan lain-lain, tidak didesain kota ramai, besar, karena ini hanya jadi pusat pemerintahan. Jakarta tetap jadi pusat dagang, ekonomi, bisnis," imbuhnya. 

Baca juga: Bukan Malaysia, Pemerintah RI Tiru Brazil untuk Pemindahan Ibu Kota Negara

Kendati demikian kata dia, yang terpenting adalah menyelesaikan permasalahan ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang terjadi antar Jawa dan Luar Jawa. 

"Masalah ketimpangan tidak hanya ibu kota, tapi struktur pendapatan masyarakat. Kita punya kemampuan jaga inflasi cukup rendah, rasio gini turun, jadi artinya semua aspek diperhatikan secara makro," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni