Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Iran Tangkap 30 Anggota Militer Buntut Jatuhnya Pesawat Ukraina

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

Iran Tangkap 30 Anggota Militer Buntut Jatuhnya Pesawat Ukraina

Pantau.com - Pengadilan Iran telah mengumumkan penangkapan sejumlah pelaku yang dianggap bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat komersial Ukraina saat konfrontasi besar dengan Amerika Serikat pada Selasa (14/1/2020).

Dalam komentarya pada media pemerintah, juru bicara Gholamhossein Esmaili mengatakan, penyelidikan ekstensif telah dilakukan dan beberapa orang juga telah ditangkap. Dikutip dari CNN, aparat penegak hukum Iran dilaporkan telah menangkap 30 tentara yang diduga terlibat dalam insiden salah tembak.  

Sementara itu, dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Iran Hassan Rouhani menjanjikan penyelidikan menyeluruh terhadap "kesalahan tak termaafkan" karena menembak jatuh pesawat, dan mengatakan serangkaian permintaan maaf dari seorang pemimpin yang bergulat dengan kemarahan publik.

Baca juga: Presiden Ukraina: Kebenaran Tentang jatuhnya Pesawat di Iran Tak Bisa Disembunyikan

Dilansir Al Jazeera, Rouhani meminta pengadilan khusus untuk dibentuk dengan hakim pangkat dan puluhan ahli untuk menyelidiki peristiwa tragis. "Ini bukan kasus biasa. Seluruh dunia akan menyaksikan pengadilan ini," kata Rouhani, seraya menambahkan bahwa semua orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu harus dihukum.

"Bagi orang-orang kami, sangat penting dalam insiden ini bahwa siapa pun yang bersalah atau lalai pada tingkat apa pun menghadapi keadilan, kata Rouhani. "Siapa pun yang harus dihukum harus dihukum."

Presiden menyebut pengakuan pemerintah bahwa pasukan Iran menembak jatuh pesawat itu langkah pertama yang bagus. "Kita harus meyakinkan orang bahwa itu tidak akan terjadi lagi," kata Rouhani, menambahkan bahwa pemerintahnya bertanggung jawab kepada Iran dan negara-negara lain yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat.

Pesawat Ukraina dengan rute perjalanan dari Teheran ke Kyiv, jatuh ditembakkan rudal pada Rabu pekan kemarin. Seluruh penumpang pada pesawat yang berjumlah 176 tewas, termasuk awak pesawat. Kecelakaan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan serangan rudal pada dua pangkalan Amerika Serikat di Irak sebagai balasan atas pembunuhan terhadap komandan Iran Qassem Soleimani di Baghdad pada 3 Januari 2020.

Baca juga: Iran Mengaku Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, tapi Beralasan Tidak Sengaja

Sebagian besar dari mereka yang ada di pesawat itu adalah warga Iran. Kanada, Ukraina, Inggris dan negara-negara lain yang memiliki warganya di pesawat telah menjadwalkan pertemuan pada hari Kamis di London untuk mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Teheran.

Setelah berhari-hari membatah tudingan, Iran pada hari Sabtu mengakui bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah menembak jatuh pesawat itu dalam "kesalahan yang menghancurkan", dan mengatakan pertahanan udara ditembakkan karena kesalahan ketika dalam keadaan siaga setelah serangan terhadap dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS.

Pengakuan Iran atas penembakan dan kurangnya transparansi memicu protes di Teheran dan di tempat lain, dengan ratusan orang turun ke jalan menunjukkan kemarahan mereka kepada para pejabat senior, termasuk Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, di tengah tuduhan yang disesatkan.

Penulis :
Kontributor NPW