
Pantau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas tindak lanjut untuk meningkatkan kerja sama dengan Arab Saudi terkait penambahan kuota haji dan investasi.
"Rapat terbatas hari ini akan kita tindak lanjuti kunjungan kerja kita di Saudi Arabia, yang pertama berkaitan tambahan 10 ribu kuota untuk calon jemaah haji kita," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (18/4/2019).
Baca juga: Kenapa Arab Saudi Mendadak Berikan Kuota Haji Tambahan 10 Ribu Porsi?
Sebelumnya Presiden Jokowi melakukan kunjungan resmi sekaligus umrah pada 13-15 April 2019. Presiden bertemu dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud di Istana pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) di Riyaedh pada Minggu, 14 April 2019 dan mendapat persetujuan penambahan kuota haji Indonesia sebesar 10 ribu.
Penambahan itu kembali ditegaskan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Istana Putra Mahkota.
"Kemudian yang kedua, juga yang berkaitan dengan keinginan peningkatan investasi Saudi Arabia ke Indonesia. Keduanya saya kira harus kita tindak lanjuti secepatnya, sehingga respon ini akan menuntaskan, terutama rencana investasi Arab Saudi ke Indonesia," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, pihak Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi di bidang petrokimia dengan Indonesia.
"Yang kemarin sudah disampaikan, Saudi ingin Indonesia bekerja sama dengan Saudi, dan menjadikan negara kita sebagai 'hub' (penghubung) bagi industri petrokimia, petrochemical di Asia Tenggara. Saya rasa ini yang mungkin harus segera kita siapkan dan tindak lanjuti," terangnya.
Hadir dalam ratas tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Baca juga: Rupanya Jokowi Request Kuota Haji Indonesia Jadi 250 Ribu per Tahun
Selanjutnya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri BUMN Rini Soemarno Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Thomas Lembong, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi