HOME  ⁄  Internasional

Krisis Politik Venezuela, Mike Pence: Tidak Ada Waktu untuk Berunding, Lakukan Tindakan!

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Krisis Politik Venezuela, Mike Pence: Tidak Ada Waktu untuk Berunding, Lakukan Tindakan!

Pantau.com - Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, mengatakan semua pilihan untuk krisis politik di Venezuela di meja perundingan, menekankan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro untuk tidak menguji tekad Amerika Serikat.

"Ini bukanlah waktu untuk perundingan. Ini adalah waktu untuk bertindak. Ini adalah waktu untuk mengakhiri kediktatoran Maduro dalam sekali untuk semuanya," kata Pence dalam kerumunan unjuk rasa di Miami, Florida, seperti dilansir Sputnik, Sabtu (2/2/2019).

Baca juga: Maduro: Hei Amerika Serikat, Kalian Lebih Besar dari Donald Trump!

Selama pembicaraan dengan diplomat Venezuela pada Selasa, 29 Januari 2019, Pence menegaskan Washington sangat mendukung Majelis Nasional dan menyatakan Juan Guaido sebagai kepala negara Venezuela.

Pence juga mengatakan pemerintah AS mendukung setiap langkah dari keputusan berani yang diambil oleh Juan Guaido, serta menegaskan Maduro sebagai perampas negara dan menyerukan pembentukan pemerintahan baru.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Presiden Donald Trump terkait dengan situasi di Venezuela serta memikirkan langkah ekonomi dan politik yang akan diambil, namun pemerintahan Trump belum memiliki rencana untuk segera melakukan intervensi militer di Venezuela.

Baca juga: Didatangi Pasukan Khusus Venezuela, Juan Guaido: Keluarga Saya Diancam

Venezuela dilanda krisis politik sejak pengangkatan kembali Presiden Nicolas Maduro untuk kedua kalinya. Pemimpin oposisi, Juan Guaido, mengklaim kemenangan Maduro dalam pemilu adalah kecurangan dan tidak sah. 

Ketua Majelis Nasional Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela pada 23 Januari lalu, hal itu memperburuk politik di Venezuela, dengan AS yang menyatakan dukungannya untuk opisisi dan diikuti oleh beberapa negara di Amerika Latin.

Penulis :
Noor Pratiwi