
Pantau.com - Nama Lalu Muhammad Zohri sempat menggemparkan dunia atletik Indonesia dengan meraih emas kejuaraan dunia atletik junior U-20 di Finalndia, 2018 lalu. Pelari asal Lombok itu sukses membawa pulang medali emas di nomor 100 meter putra setelah mencatatkan waktu 10,18 detik. Tidak hanya sampai situ, Zohri juga kembali membuktikan diri sebagai sprinter harapan Indonesia di masa mendatang. Baru berusia 18 tahun, ia terpilih mewakili kontingen Merah Putih di ajang Asian Games 2018 silam. Tidak hanya sekadar berpartisipasi, Zohri lagi-lagi mampu memberikan prestasi gemilang. Ia sukses mempersembahkan medali perak bagi Indonesia di multievent terbesar se-Asia tersebut. Teranyar, Zohri juga berhasil meraih medali emas di 1st Malaysia Open Grand Prix 2019 pada Maret lalu. Saat itu, ia sukses menggondol medali emas dari nomor 100 meter dengan catatan waktu 10,20 detik.
Baca Juga: Jadi Pelatih Terbaik Asia, Ini Harapan Eni untuk Tim Estafet IndonesiaKegemilangan prestasi tersebut membuat pelatih lari jarak dekat PB PASI, Eni Nuraeni memiliki keyakinan tersendiri terhadap Zohri. Dia yakin Zohri akan menjadi salah satu sprinter elite dunia di masa mendatang.Namun, Eni merasa masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki Zohri untuk bisa bersaing dengan sprinter kelas dunia. Salah satunya soal start yang menurut Eni masih terdapat kekurangan. "Asal kelemahannya khususnya di start, Zohri pasti bisa menembus jajaran atlet dengan waktu di bawah 10 detik," kata Eni. "Saya biarkan latihannya mengalir saja, tidak ditekan," lanjutnya. Setelah ini, Zohri akan turun di Kejuaraan Atletik Asa 2019 yang berlangsung di Doha, Qatar, 21-24 April 2019. Ia akan turun di nomor 100 meter dan estafet 4x100 meter.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta