Pantau.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencuri USD5 miliar dari negara Amerika Selatan, dan mengatakan dana tersebut awalnya dialokasikan untuk obat-obatan.
"Pemerintahan Trump telah mencuri dana kita senilai USD5 miliar yang dialokasikan untuk obat-obatan dan pembelian bahan utama untuk produksi obat-obatan di Venezuela serta pengiriman ke jaringan rumah sakit, apotik, dan layanan ambulans," kata Maduro selama peluncuran program industri farmasi nasional Venezuela.
Baca juga: Duh Konyol, Pemimpin Oposisi Venezuela Dikerjai Presiden Swiss Palsu
Maduro mengatakan, Trump bertanggung jawab untuk 'kejahatan' terhadap rakyat Venezuela yang kemudian mengatakan pihak berwenang AS siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara Amerika Selatan, seperti dilansir Sputnik, Kamis (21/3/2019).
Sejak Januari, Venezuela telah menghadapi krisis politik. Pada 5 Januari, anggota parlemen Juan Guaido yang juga pemimpin oposisi Majelis Nasional, telah menolak mengakui pemerintahan sejak 2016.
Baca juga: Sepekan Pemadaman Nasional, Venezuela Gelar Latihan Militer Kedua
Pada 23 Januari, Guaido menyatakan dirinya sebagai Presiden sementara Venezuela. Ia juga mengatakan terpilihnya Maduro sebagai presiden karena dilakukan kecurangan pada pemilihan umum.
Amerika Serikat segera memberikan dukungan bagi Guaido, setelah 50 negara lainnya, termasuk Kolombia, ikut mengambil langkah yang dilakukan AS. Sementara itu, Rusia, China, Kuba, Bolivia, dan sejumlah negara lainnya, memilih untuk menyatakan dukungan bagi pemerintah Maduro serta mendukung krisis penyelesaian di Venezuela melalui dialog.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
