Pantau.com - Tak terima jabatannya di 'goyang' Titiek Soeharto, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menduga adanya rencana dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang akan melengserkan dirinya.
"Nah saya sih menyikapi dengan dingin saja (pergantian pimpinan MPR). Bahwa mungkin karena saya ada perbedaan gaya politik dengan ketua umum (Airlangga Hartatrto), bisa jadi ini karena masalah suka dan tidak suka," ungkap Mahyudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Bahkan, kata Mahyudin kabar pergantian dirinya bukanlah isu baru namun sudah santer terdengar sejak diselenggarakannya Musyawarah Nasional Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 20 Desember 2018.
"Tapi memang semenjak Munas kemarin sudah ada gaungnya. Karena ada kesepakatan Mba Titiek enggak maju caketum dipromosikan jadi wakil ketua MPR. dalam politik itu biasa saja," tutur Wakil Ketua Komisi X DPR itu.
Baca juga: Tolak Digantikan Titiek Soeharto, Mahyudin Ogah Mundur dari Kursi Wakil Ketua MPR
Sementara itu, Mahyudin sendiri yakin posisi dirinya tidak akan digeser, lantaran tidak sesuai dengan ketetapan Undang-Undang MD3, UU Nomor 17 Tahun 2014, yang menyatakan, pimpinan MPR hanya dapat diganti apabila mengundurkan diri, meninggal dunia atau berhalangan tetap.
Artinya tidak dapat diganggu gugat oleh pihak eksternal bahkan fraksi sekalipun, selama yang bersangkutan tidak mengundurkan diri dan hingga kini Mahyudin menyatakan enggan mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Baca juga: Cerita Wakil Ketua MPR Sanjung Habis Setya Novanto di Pengadilan Tipikor
- Penulis :
- Dera Endah Nirani
