Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mau Barang Impian Tapi Males Nyicil? Ikut Arisan Online Aja!

Oleh Gilang
SHARE   :

Mau Barang Impian Tapi Males Nyicil? Ikut Arisan Online Aja!

Pantau.com - Butuh barang tapi gak bentrok dengan kebutuhan lain? Atau uang cash-nya belum cukup untuk beli barang? Jangan khawatir karena saat ini ada arisan online. Salah satu aplikasi yang menyediakan jasa arisan secara online yakni aplikasi arisan bernama 'Mapan'. 

Baca juga: Saham Teknologi Melonjak, Bursa Saham Wall Street Naik Tajam

Aplikasi ini resmi diakuisisi menjadi anak usaha PT Gojek sejak tahun 2018 lalu. Hingga saat ini anggota arisan ini sudah mencapai 2,3 juta orang dengan 180 ribu arisan online yang telah berjalan.

Dengan mengumpulkan kelompok 4-10 orang kamu bisa langsung membuat kelompok arisan di aplikasi ini. 

Tak hanya itu, bila lazimnya arisan dilakukan dengan jenis barang yang sama dalam aplikasi ini setiap anggota bisa menargetkan barang yang berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan dan kemampuan membayar. 

"Anggota yang memenangkan 'kocokan' tiap bulannya akan mendapatkan barang impian yang sudah mereka pilih sebelumnya. Barang akan dikirimkan langsung oleh tim 'Mapan' ke Ketua arisan untuk didistribusikan ke anggota," ujar CEO 'Mapan', Hendra Tjanaka saat jumpa pers di Gedung Nyi Ageng Serang, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (6/1/2018).

Lamanya arisan tergantung jumlah peserta. Agar waktu perputaran arisan tidak terlalu lama peserta kelompok dibatasi maksimal 10 anggota atau dengan lama 10 bulan. 

Arisan online ini dianggap memudahkan perencanaan membeli barang tersebut melalui teknologi. Adanya komunitas arisan membuat dorongan kepada para peserta untuk memiliki barang yang diinginkan.

Barang yang disediakan mulai dari kebutuhan rumah tangga, kebutuhan isi rumah seperti furniture dan elektronik, kebutuhan keluarga dan anak, serta kebutuhan memulai usaha. 

Baca juga: Cihuy.... Enggak Cuma Utang, Gadai Juga Online Sob!

"Kita menggunakan struktur sosial yang ada di masyarakat, karena yang ikut saudara, tetangga, begitu juga ini kita ingin diikuti oleh orang yang dikenal tapi mereplikasi struktur sosial yang ada," pungkasnya.

Penulis :
Gilang