
Pantau.com - Putra Mahkota Arab Saudi dijadwalkan akan memberikan pidato publiknya yang pertama usai polemik kematian wartwan The Washington Post Jamal Khashoggi turut menyeret namanya.
Putra mahkota kemungkinan akan muncul di panel bersama dengan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri.
Dilansir dari AFP, Rabu (24/10/2018), Konferensi Davos itu telah dibayangi oleh protes keras di tengah pembunuhan Khashoggi di dalam kantor konsulat kerajaan Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober lalu.
Kepercayaan reformasi Pangeran Mohammed, putra raja yang berkuasa, telah ternoda oleh skandal itu, Meskipun, pihak kerajaan telah menyatakan jika putra mahkota tidak terlibat dalam pembunuhan itu.
Baca juga: Erdogan: Pembunuhan Khashoggi Sudah Direncanakan
Penyelenggara konferensi Saudi telah berusaha untuk menggambarkannya sebagai bisnis seperti biasa, mengumumkan 12 besar senilai lebih dari $50 miliar. Seperti minyak, gas, infrastruktur dan sektor lainnya.
Namun, Menteri Energi Khalid al-Falih mengakui, pihak kerajaan berada dalam krisis kepercayaan menyusul pembunuhan mengerikan Khashoggi.
Setelah membantah mengetahui keberadaan Khashoggi yang hilang selama dua pekan, Arab Saudi lantas menyatakan jika Khashoggi tewas dalam perkelahian di kantor konsulat kerajaan di Turki, Sabtu (20 Oktober 2018).
Baca juga: Jasad Khashoggi Ditemukan, Erdogan Minta Arab Saudi Siap-siap ke Pengadilan Internasional
Tak ayal, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (23 Oktober 2018) langsung memilki pandangan sendiri. Menurutnya, pembunuhan itu sudah direncanakan dengan sangat baik.
Penasihat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Saud al-Qahtani memerintahkan pembunuhan yang terjadi di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, via Skype.
Media Turki menyebutkan, Raja Salman telah memecat Qahtani dan empat pejabat lainnya atas pembunuhan yang dilakukan oleh 15 orang. Khashoggi mendatangi Konsulat pada 2 Oktober sekitar pukul 13.00 untuk mengurus dokumen pernikahan.
- Penulis :
- Widji Ananta