
Pantau.com - Pegawai teknologi informasi yang menusuk empat orang di Markas Besar Kepolisian Paris pekan lalu memiliki USB drive, yang berisi data lengkap koleganya. Hal itu dilaporkan harian Prancis Le Parisien, Senin 7 Oktober 2019, waktu setempat.
Melansir Reuters, Selasa (8/10/2019), pelaku pada Kamis 3 Oktober 2019 menewaskan tiga polisi dan seorang pegawai administratif sebelum ditembak mati oleh polisi lainnya. Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa pria kelahiran Martinik, yang juga seorang mualaf, itu memiliki hubungan dengan orang-orang yang tampaknya menjadi pengikut Salafi.
Baca juga: Perancis Warning AS-Iran, 1 Bulan Waktu untuk Redam Aktivitas Nuklir
Le Parisien melaporkan di situsnya bahwa perangkat memori USB yang ditemukan di rumah pelaku berisi informasi lengkap puluhan koleganya di markas besar kepolisian serta beberapa video propaganda ISIS. Harian itu melansir bahwa belum diketahui apakah si pelaku menyebarkan informasi tersebut.
Otoritas khawatir bahwa nyawa para pejabat polisi dapat terancam jika informasi lengkap mengenai identitas atau alamat mereka jatuh ke tangan yang salah. Sumber kepolisian namun hingga kini belum menanggapi laporan surat kabar tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan pada Minggu (6/10) bahwa ia telah memerintahkan para inspektur untuk meninjau ulang prosedur di departemen intelijen markas besar kepolisian serta unit intelijen antiteror guna mendeteksi kemungkinan paparan radikalisasi di kalangan pegawai negeri.
Baca juga: Biadab! 100 Pemukim Ekstremis Yahudi Serang (Lagi) Masjid Al-Aqsha
- Penulis :
- Widji Ananta