
Pantau.com - Penderita asma kulit atau dermatitis atopik (DA) umumnya mengalami rnkondisi kulit yang kering hingga pecah-pecah. Dalam keadaan seperti itu rnapakah penderita boleh mandi air hangat?
rn"Tidak dianjurkan air terlalu panas karena orang atopik mengalami rngangguan produksi kelenjar minyak," ujar dokter spesialis kulit dan rnkelamin dari Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, SpKK dalam seminar rnmedia di Jakarta, Rabu (14/8/2019).Baca juga: Awas! Kenali Gejala Eksim Atopik, Penyakit Genetik Seumur Hidup
Produksi minyak pada kulit penderita DA umumnya lebih sedikit sehingga rnkulit lebih kering dibandingkan pada orang sehat. Air hangat bisa rnmenyebabkan minyak di kulit yang berfungsi untuk melembapkan, terbawa rnkeluar.
"Kalau mandi air panas, minyak tubuh yang seharusnya melembapkan kulit kita, terbawa," tutur Anthony.
DA, suatu penyakit kulit kronis tak menular dapat menyerang semua umur rndari bayi hingga lansia. Gejala utama penyakit itu antara lain kulit rngatal, kering hingga pecah-pecah, ruam kemerahan, dan kulit menebal.
Gejala penyakit itu muncul di lokasi tertentu. Pada anak biasanya di rnwajah, sikut, kulit kepala, sementara orang dewasa umumnya mengalaminya rndi lipatan siku, lipatan lutut, leher, seputar mata dan bibir.
Baca juga: Kulit Kering Bisa Picu Terjadinya Eksim
Ada beragam faktor yang bisa mencetuskan DA, seperti cuaca terlalu panasrn atau dingin, perubahan cuaca, debu, daya tahan tubuh turun, stres, rngigitan serangga dan riwayat keluarga pernah menderita DA.
Menurut Anthony, penderita DA biasanya juga mengalami gejala penyerta rnseperti hidung meler atau bersin pada pagi hari, mata merah dan asma.rn
- Penulis :
- Gilang