
Pantau.com - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengungkap keberadaan Tol Trans Jawa belum ada pengaruh terhadap biaya pengiriman logistik. Padahal sejak awal pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk melancarkan pengiriman logistik.
rn"Kalau di kami enggak terlalu berpengaruh, karena sistem di beberapa anggota kami borongan," kata Wakil Ketua Umum Asperindo, Budi Paryanto saat ditemui dalam diskusi 'Membangun Infrastruktur yang Tepat Sasaran', di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019).
rnBaca juga: Survei: Perilaku Utang Naik hingga 48 Persen di Kalangan Usia 25-34
rnBudi menjelaskan, para pegawainya lebih memilih untuk memanfaatkan dana produksi yang diberikan, dibandingkan mengeluarkan biaya lebih untuk masuk jalur tol.
rn"Sopir itu kalau ke Surabaya dibekali Rp1,5 juta misalnya, harus sampe jam sekian. Sopir itu lebih milih men-saving Rp1,5 juta itu daripada mahal masuk tol Rp700.000 mending keluar tol, saya bisa saving Rp500.000," katanya.
rn"Dampaknya dia di jalan ugal-ugalan karena mengejar waktu. Nah ini efek sosial yang diperhitungkan," imbuhnya.
rnBaca juga: Bersaing Harga dan Waktu, Pengguna Bus Diprediksi Naik saat Mudik 2019
rnPadahal kata dia, ditengah kenaikkan tarif kargo jalur udara semestinya jalur darat dapat menjadi solusi untuk menekan biaya produksi. Pihaknya meminta, ada regulasi yang memberikan kemudahan bagi bisnis logistik ditengah gencarnya pembangunan infrastruktur saat ini.
rn"Biaya cost masuk ke tol tak bisa menyenangkan driver kami. Harusnya diregulasi bahwa di tahun pertama harganya tidak tinggi. Perlahan baru dinaikkan. Regulasi dan tata kelolanya belum mendukung," pungkasnya.
rn
- Penulis :
- Nani Suherni