Pantau.com - Pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin unggul elektabilitas dari pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga dalam survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai bahwa hasil survei bukan lah kitab suci karena menurutnya kerap kali tak akurat.
"Pertama bagi kami yang namanya survei kami sudah masang hafal gitu ya bahwa survei itu sekali lagi bukan kitab suci sekali-sekali salah," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Baca juga: Resmi Dipolisikan PSI Soal 'Bebek Angsa PKI', Fadli Zon Minta Hukum Tak Jadi Alat Politik
Baginya, hasil survei setiap lembaga survei dianggap sebagai bagian demokrasi belaka. Hidayat pun enggan menanggapi serius.
"Jadi sudahlah itu bagian dari dinamika demokratis saja," ungkapnya.
"Jadi enggak perlu dipikirkan dengan sangat serius tapi bagi kami ada survei atau tidak ada survei kami sudah mencanangkan," pungkasnya.
Baca juga: Soal Revitalisasi Revolusi Mental, PKS: Itu Tandanya Janji Jokowi Belum Terpenuhi
Sekadar informasi, sebelumnya Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya. Dalam survei terbarunya pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf elektabilitas unggul dengan 57,7 persen sementara pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 32,3 persen.
"Setelah masing-masing capres dipasangkan dengan cawapresnya elektabilitas Prabowo-Sandi menjadi 32,3 persen. Dan Jokowi-Ma'ruf 57,7 persen," ucap Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi.
- Penulis :
- Adryan N
