Pantau.com - Tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan, harus terhenti di babak pertama Indonesia Open 2019 setelah mengakui kekalahan dari Ratchanok Intanon di Istora Senayan, Jakarta dengan skor 21-14, 21-14.
Ruselli memang baru turun pertama kali dalam ajang super series 1000 di Indonesia Open ini. Memulai debut dengan menghadapi Ratchanok Intanon sebagai unggulan ke tujuh begitu berat banginya.
Dari set pertama dimulai Ruselli sudah bermain di bawah tekanan dan terus mengikuti alur pemainan dari peringkat tujuh dunia tersebut. Memulai debut kurang apik, Ruselli mengaku kalau dirinya merasa tidak puas dan masih banyak kekurangan.
Baca juga: Indonesia Open 2019: Nuansa Seni Balut Istora Senayan
"Laga hari ini kurang puas, yang harusnya set 1 bisa imbangi ternyata tidak. Pukulan Ratchanok, serangan kontrol, bola anginnya dia bagus banget," ujar Ruselli di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Ruselli mengatakan apa yang sudah ia pelajari dari vidoe-video Ratchanok, karena berbeda saat ada di lapangan. Pukulan-pukulan dari unggulan ketujuh itu tak mampu dibalikkan sehingga dirinya harus kehilangan poin.
"Tempo permainan di set kedua dicepatin sama dia, arah angin juga ia sudah tahu. Dan bola saya pun terus tanggung-tanggung juga kasihnya jadi kesulitan. Perbedaan dari video yang sudah dipelajari pukulannya lebih matang, dan saya kurang tenang dan tenang saja," tambahnya.
Intanon tampil percaya diri di babak pertama Indonesia Open 2019. (Foto: Pantau.com/Anugerah Ali Rizky)
Baca juga: Tak Seperti All England dan China Open, Indonesia Open Tak Ada Gala Dinner
Sedangkan Intanon sendiri mengaku kalau dari babak pertama ia masih mencari pola permainan dari Ruselli, karena ini pun menjadi pertemuan pertama mereka. Atas hasil ini, ia memimpin catatan terbaik dengan skor 1-0 atas Ruselli.
"Di awal merasa, berusaha untuk mencari permainannya. Saya berushaa konsentrasi dan berusaha untuk bisa ambil lagi. Saya sudah sering bertemu dengan pemain Indonesia, jadi saya sudah tahu bagaimana cara mengatasi tekanan di lapangan," kata Intanon.
"Kalau bertemu dgn indonesia, hrs konsentrasi dna bermain dengan polanya. Karena kalau lewat dari polanya maka bisa hilang konsentrasi," tuntasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
