
Pantau.com - Presiden AS Donlad Trump meminta negara-negara Eropa untuk melakukan penuntutan terhadap jihadis ISIS yang telah ditangkap di Suriah. Trump mengatakan kepada Eropa untuk mengambil kembali 800 pejuang ISIS.
Tak ayal, seruan itu telah memunculkan reaksi beragam. Melansir RT, Senin (18/2/2019), Jerman menyatakan keprihatinan hukum atas langkah tersebut dan Denmark menolaknya sama sekali.
Baca juga: Trump Bicarakan ISIS: Kekhalifahan Sudah Tinggal Tumbang!
Permintaan yang berani dilakukan oleh Trump merupakan opsi untuk negara sekutu Eropa. Atau, AS dan gerilyawan di Suriah akan kembali membebaskan mereka.
"Kami berbicara tentang orang-orang paling berbahaya di dunia. Kami seharusnya tidak mengambil mereka kembali," kata juru bicara perdana menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen.
Pejabat itu menggambarkan panggilan Trump sangat prematur. Menurutnya, situasi di Suriah saat ini jauh dari kata stabil.
Baca juga: Ini Senjata Super Canggih Rusia yang Harus Diwaspadai Amerika Serikat
Jerman pun mempunyai sikap untuk tidak mengikuti permintaan Trump, namun dengan cara lebih halus. Menjelaskan, secara teori warga negara Jerman yang bertempur di peringkat ISIS memiliki hak untuk kembali. Namun, ada proses hukum yang membuat pemulangan itu terhambat.
"Pada prinsipnya, semua warga negara Jerman dan mereka yang dicurigai telah berjuang untuk apa yang disebut IS memiliki hak untuk kembali," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman.
- Penulis :
- Widji Ananta