
Pantau.com - Putra tokoh pendiri Darul Islam Indonesia/Tentara Islam Indonesia (DII/TII), Sarjono Kartosuwiryo melakukan ikrar setia terhadap Pancasila dan UUD 1945 di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
"Nah oleh sebab itu, saya mengimbau kepada rekan-rekan untuk bersatu bersama membangun negara ini sebab negara ini kalau rusak bocor ya kita sendiri yang tenggelam," kata Sarjono.
"Tetapi saya menerima akibat yang buruk daripada perpecahan," ujar Sarjono.
Baca juga: Polri Gandeng Perbankan Blokir Lembaga Amal yang Dimanfaatkan Teroris
Ia melanjutkan, perpecahan yang telah ia rasakan sangat merugikan. Bahkan, keluarga pun bisa menjadi sasaran yang tak kasat mata.
"Sekarang orang-orang yang mulai mengadakan perlawanan baik itu apapun bentuknya itu berakibat kepada anak dan keluarganya. Bapaknya meninggal udah selesai, anaknya anak yatim siapa yang ngurus?" terangnya.
Baca juga: Polri: Keberadaan Koopsus Tak Akan Kurangi Peran Densus 88 Berantas Teroris
Selanjutnya, Sarjono menyatakan jika Ideologi Pancasila harus dijaga seperti TNI, Polisi dan seluruh lembaga negara yang bekerja untuk melindungi Indonesia.
"Jadi negara ini sudah dibela oleh semua pihak, pertama ada TNI kalau diserang dari luar TNI yang bertindak, kalau serangan dari dalam gimana ada polisi, kalau ada yang korupsi ada lagi KPK, kalau ada yang narkoba BNN, kalau ada yang memecah ideologi siapa kitalah bagian yang harus membela ideologi ini," pungkasnya.
rn- Penulis :
- Widji Ananta