
Pantau.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menilai bahwa seharusnya sistem Pemilu 2019 yang lalu bisa diterapkan sistem E-Voting atau pemilihan secara elektronik.
Pernyataan Sandiaga tersebut menanggapi usulan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengusulkan untuk melakukan evaluasi pemilu 2019 setelah melihat banyaknya korban petugas KPPS meninggal dunia akibat kelelahan. Salah satu evaluasi itu yakni dengan mengubah sistem pencoblosan ke sistem e-voting.
"Mestinya sudah dilakukan sekarang ini dengan jumlah dana yang besar ini," kata Sandi saat ditemui di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (25/4/2019).
Baca juga: Wiranto Soal Viral Surat Suara Dibakar: Itu Bagian Dinamika Pemilu
Sandiaga mengatakan, bahwa dengan dana Rp25 triliun yang digunakan untuk penyelenggaraan Pemilu 2019 ini seharusnya sudah bisa menerapkan sistem pemilu yang lebih modern. Menurutnya, penyelenggaraan pemilu juga sudah seharusnya naik kelas.
"Jangan saling menyalahkan, kita harus persiapkan dulu sekarang. Dengan E-Voting, dengan sistem IT yang kuat, anak-anak muda yang hebat ya saya yakin bisa," ungkapnya.
Baca juga: Ditantang TKN Buka Proses Rekapitulasi Suara Pilpres, Ini Jawaban BPN
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, teknologi pemungutan suara elektronik (e-voting) dan rekapitulasi perolehan suara elektronik (e-rekapitulasi) bisa digunakan sebagai salah satu solusi untuk meminimalkan kerumitan pemilihan umum serentak di Indonesia.
Zudan menilai kerumitan Pemilu serentak 2019 disebabkan oleh pencoblosan dan penghitungan surat suara secara manual oleh petugas penyelenggara dan pengawas hingga menyebabkan ratusan petugas meninggal dunia.
rn- Penulis :
- Adryan N