
Pantau.com - PT MRT Jakarta menargetkan layanan MRT ditargetkan dapat mencapai 230 Km pada tahun 2030. Sehingga pengembangan tidak terpusat di wilayah Jakarta namun juga hingga di wilayah Jabodetabek. Dalam penghitungan awal, untuk membangun jalur MRT di Jakarta dan sekitarnya membutuhkan dana sekitar Rp250 triliun.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan pengembangan ini nantinya tidak lagi mengandalkan pendekatan pendanaan melalui pemerintah.
"Kalau pendekatan linier ya kita nggak akan dapat 230 Km di 2030. Kalau juga pendekatan dengan pemerintah di mana semuanya harus melalui pemerintah seperti fase 1 dan 2 prosesnya akan panjang," ujarnya saat jumpa pers di kawasan Haji Nawi, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Baca juga: Sah! Tarif MRT Jakarta Ditetapkan Rp8.500 per Penumpang
Sehingga, target tersebut akan dicapai dengan pendekatan paralel. Dimana MRT Jakarta akan membangun secara bertahap dan berkelanjutan melibatkan pengelola setiap line. Dimana untuk mencapai 230 km MRT membagi kedalam 10 line.
Sehingga dana yang dibutuhkan untuk pembangunan bantunya tak lagi menggunakan pinjaman bertahap dari Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
"Dengan begitu pihak MRT Jakarta tidak lagi diharuskan menggunakan kontraktor Jepang dan komponen bangunan dari Jepang. Kita ambil pinjamannya saja dengan jumlah tertentu. Kita tidak ambil 100 persen Sebagian dari pemerintah, sebagian dari pengembangan TOD," paparnya.
Baca juga: Tarif Normal MRT Jakarta Mulai Berlaku Hari Ini
Untuk diketahui, pihaknya menyatakan sudah bertemu dengan ada dua pemberi pinjaman, yakni Asian Development Bank (ADB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pihak MRT masih terbuka pada pihak-pihak lainnya yang juga akan memberikan pinjaman.
- Penulis :
- Nani Suherni