HOME  ⁄  Internasional

Tentara Israel Tembak Mati Demonstran Palestina Dalam Bentrok di Perbatasan Gaza

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Tentara Israel Tembak Mati Demonstran Palestina Dalam Bentrok di Perbatasan Gaza

Pantau.com - Tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina pada unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza, Jumat (13 Juli 2018) waktu setempat. Dalam kejadian itu, seorang tentara Israel juga mengalami luka.

Lebih dari 130 warga Palestina tewas selama unjuk rasa di perbatasan Israel-Gaza, yang memasuki bulan keempat, sehingga menyebabkan tanggapan mematikan dari militer Israel.

Ribuan orang ambil bagian dalam unjuk rasa pada Jumat, yang menandai 100 hari sejak gerakan tersebut, yang beberapa orang diketahui berada di dekat pagar perbatasan untuk membakar ban dan melempar batu.

Baca juga: Korban Gua Thailand Siap Tinggalkan Rumah Sakit Pekan Depan

Militer Israel mengatakan para pengunjuk rasa Palestina melemparkan granat, alat peledak, dan bom api ke arah pasukan Israel di pagar perbatasan. Seorang tentara terluka ringan oleh sebuah granat, kata tentara dalam sebuah pernyataan. "Tentara menanggapi dengan menembaki teroris," kata militer.

Dikatakannya bahwa pihaknya menembak ke arah seorang Palestina, yang berusaha menyusup ke wilayah Israel, tetapi kejadian itu tampaknya tidak terkait dengan kematian remaja tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan remaja laki-laki berusia 15 tahun tersebut tewas akibat luka tembak di dada. Dikatakan 70 orang lainnya terluka, setidaknya 20 oleh tembakan senjata api dan lainnya akibat gas air mata.

Tidak ada korban jiwa dari pihak Israel selama demonstrasi "Great March of Return", tetapi sejumlah besar tanah Israel mengalami kebakaran akibat layang-layang atau balon helium yang membawa kain terbakar atau benda lain yang melayang dari Gaza.

Penyelenggara protes mengatakan, demonstrasi ini bertujuan untuk menekan tuntutan seperti hak atas tanah yang hilang ke Israel dalam perang tahun 1948 dan atas blokade Israel-Mesir untuk memudahkan para pengungsi.

Baca juga: Saat Presiden Uni Eropa Oleng, Mabuk?

Israel mengatakan, Hamas telah mengatur protes untuk mengalihkan perhatian dari masalah tata kelola mereka dan memberikan perlindungan bagi serangan lintas-perbatasan para militan. Hamas, yang dituduh Israel dan Amerika Serikat sebagai organisasi teroris, menyangkal ini.

Gaza menjadi rumah bagi dua juta warga Palestina, yang lebih dari separuhnya ialah pengungsi perang beserta keturunannya. Gaza telah menderita kemiskinan yang mendalam dengan ambruknya infrastruktur vital akibat blokade selama 12 tahun oleh Israel, yang menurut Israel bertujuan untuk menangkal ancaman keamanan oleh Hamas.

Mesir terus membatasi ketat perbatasannya dengan Gaza.

Penulis :
Widji Ananta