Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Terungkap, Niat Trump Intervensi Militer di Venezuela Sudah Ada Sejak Awal Januari

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Terungkap, Niat Trump Intervensi Militer di Venezuela Sudah Ada Sejak Awal Januari

Pantau.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah membahas pilihan penggunaan militer di Venezuela selama percakapan dengan Senator Partai Republik Lindsey Graham.

Jejaring berita Axios melaporkan jika Graham mengungkapkan hal itu dalam satu perbincangan dengan Trump pada awal Januari lalu. Kala itu, Trump meminta pendapatnya mengenai penggunaan militer dalam krisis di Venezuela.

Graham memberitahu Trump tindakan itu bisa bermasalah. "Yah, saya terkejut, Anda ingin menyerbu setiap orang?" timpal Trump.

"Saya tidak mau menyerbu setiap orang, saya hanya menggunakan militer ketika kepentingan keamanan nasional kita terancam," kata Graham kepada Trump, menurut Axios.

Baca juga: Australia Gabung AS Dukung Presiden Oposisi Juan Guaido Gantikan Maduro

Senator Republik itu mengatakan Trump sangat "hawkish" ketika berbicara masalah Venezuela, negara yang dikehendaki Trump untuk melkukan perubahan rezim, seperti disampaikan Kantor Berita Turki Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Venezuela telah menjadi perhatian utama kebijakan luar negeri presiden AS tersebut sejak ia memangku jabatan.

Namun, Axios menyatakan tak ada tanda bahwa Pemerintah Trump berencana menggunakan kekuatan militer di negara Amerika Latin itu, dan mengatakan setiap upaya untuk mendorong perubahan rezim adalah diplomatik dan ekonomi.

Setelah demonstrasi massa di seluruh negeri tersebut, pemimpin oposisi Juan Guaido pada Rabu lalu (23 Janauri 2019) mengumumkan pemerintah Venezuela di bawah Nicolas Maduro tidak sah dan ia akan menjadi presiden, dengan mengubah satu klausul di dalam Undang-Undang Dasar Venezuela.

Baca juga: Unjuk Rasa di Jalur Gaza Bergejolak Beri Dukungan pada Presiden Venezuela

Pengumuman itu diikuti oleh pernyataan dari Presiden AS Donald Trump, yang mengakui Guaido, Presiden Majelis Nasional Venezuela, sebagai presiden sementara.

Argentina, Kanada, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama dan Paraguay telah mengikuti tindakan AS sementara Bolivia dan Mexico terus mengakui Maduro.

Penulis :
Widji Ananta

Terpopuler