Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Wawancara BBC: Dalai Lama Sebut Trump Kurang Prinsip Moral

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Wawancara BBC: Dalai Lama Sebut Trump Kurang Prinsip Moral

Pantau.com - Dalai Lama telah melepaskan perannya sebagai pemimpin politik pemerintah pengasingan di Tibet pada 2001, dan tetap menjadi figur terkemuka bagi rakyatnya di sana.

Berusia 94 tahun pada 6 Juni lalu, Dalai Lama bersedia diwawancarai oleh BBC di kediamannya di pegunungan di Kota McLeod-Ganj dekat Dharamshala di negara bagian utara India, Himachal Pradesh.

Dalam wawancaranya, pemimpin spiritual itu membuka berbagai persoalan dunia, salah satunya mengenai Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalai Lama menyebutkan mengenai hubungannya dengan pemerintahan AS saat ini, ia mengatakan meski terbuka untuk pertemuan dengan Trump, yang dekat dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden AS itu tak pernah meminta pertemuan dengannya, seperti dilansir Sputnik, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: Menderita Infeksi Dada, Begini Kondisi Dalai Lama Saat Ini

Ia juga mengatakan pendapatnya kepada Presiden ke 45 Amerika Serikat itu yang didefinisikannya 'kurangnya prinsip moral'.

"Ketika ia menjadi presiden, ia mengungkapkan Amerika yang pertama. Itu salah," kata Dalai Lama.

Ia juga menyoroti tindakan Trump yang menarik diri dari Kesepakatan Iklim Paris dan krisis migran. Dalai Lama mengungkapkan keprihatinannya atas situasi di perbatasan AS-Meksiko.

"Ketika saya melihat beberapa anak kecil itu (migran), saya sangat sedih. Amerika harus mengambil tanggung jawab global," katanya.

Dalam wawancara itu, Dalai Lama juga ditanya mengenai hubungannya dengan pemerintah China, yang diungkapkannya belum ada pembicaraan perwakilan dari Beijing selama bertahun-tahun.

Dalai Lama mengatakan, ia mempunyai beberapa diskusi dengan pejabat pensiun China dalam beberapa tahun terakhir, namun belum berhasil. Presiden China Xi Jinping juga disebutkan belum meminta pertemuan dengannya.

Baca juga: 60 Tahun di Pengasingan, Dalai Lama Masih Diingat Masyarakat Tibet

Dalai Lama dipaksa untuk melarikan diri dari rumahnya di Tibet pada 1959, ketika Cina menegrahkan pasukan ke wilayah tersebut. Dia kemudian mencari perlindungan di India dan selama enam dekade telah tinggal di pengasingan di Dharamsala dengan beberapa 10.000 orang Tibet. 

Ia 'secara formal " mengundurkan diri dari tanggung jawab politik di 2011, dan menjadi pemimpin spiritual dari rakyat Tibet.

Beijing telah melihat pemegang Nobel Peace Prize sebagai separatis berbahaya dan telah mengecam pemimpin spiritual berusia 83 tahun itu sebagai 'serigala berjubah biksu'. Dalai Lama menyangkal mendukung kekerasan dan mengatakan ia hanya ingin otonomi asli untuk Tibet.

Lebih dari enam juta penduduk Tibet masih menghormati Dalai Lama, meskipun pemerintah telah melarang menampilkan gambarnya di muka umum untuk pengabdian.

Penulis :
Noor Pratiwi