
Pantau.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pembukaan perdagangan pada Selasa (20/2/2018), melemah 2,05 poin atau 0,03 persen menjadi 6.687,23.
Di sisi lain, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,51 poin (0,05 persen) menjadi 1.127,73.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, bursa saham eksternal yang bergerak melemah berdampak negatif bagi pergerakan IHSG. Sehingga pelaku pasar cenderung melakukan aksi lepas saham.
"Selain faktor eksternal, faktor ambil untung turut menahan laju IHSG, mengingat pada hari sebelumnya mayoritas saham-saham di dalam negeri telah menguat," kata Reza, Selasa (20/2/2018).
Baca juga: Hore! Investor Percaya, IHSG Torehkan Rekor Baru Jadi 6.689
Ia menilai, investor asing yang kembali berada dalam posisi jual pada awal sesi perdagangan, turut menahan pergerakan IHSG. Aksi lepas asing diharapkan hanya bersifat sementara agar tidak menekan IHSG lebih dalam.
Faktor lainnya, pergerakan nilai tukar rupiah yang stabil terhadap dolar Amerika juga diharapkan dapat menjadi sentimen positif bagi pasar saham di dalam negeri.
Sementara itu Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya menjelaskan, setelah tercapai rekor baru IHSG pada Senin 19 Februari 2018, pergerakan IHSG dalam rentang konsolidasi.
"Koreksi yang terjadi masih dapat dimanfaatkan bagi investor untuk tetap melakukan akumulasi beli secara selektif," katanya.
Tidak hanya IHSG BEI, pelemahan perdagangan di lantai bursa juga terjadi di bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei (Jepang) turun 283,67 poin (1,28 persen) ke 21.865,54, indeks Hang Seng (Korea) melemah 341,89 poin (1,10 persen) ke 30.773,54, dan Straits Times (Singapura) melemah 20,05 poin (0,60 persen) ke posisi 3.467,83.
Baca juga: Ini Saran Tokcer Bagi Millennial Berinvestasi di Pasar Saham
- Penulis :
- Martina Prianti










