Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Salah Satu Pemicu Ekonomi Indonesia Tumbuh Berkat Rekor Surplus Beruntun Selama 26 Bulan

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

Salah Satu Pemicu Ekonomi Indonesia Tumbuh Berkat Rekor Surplus Beruntun Selama 26 Bulan
Pantau - International Monetary Fund (IMF) menaksir perekonomian tanah air tumbuh perlahan sejak tahun 2021 hinga 2023 di masa pengedalian covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi perekonomian Indonesia mampu tumbuh tinggi salah satunya karena Lonjakan harga komoditas internasional mendorong kenaikan ekspor yang signifikan hingga neraca perdagangan mencetak rekor surplus selama 26 bulan beruntun.

Impor pun tumbuh, baik dari sisi bahan baku ataupun barang modal seiring dengan peningkatan produksi di tanah air.

Selain itu Sri Mulyani mengatakan, paling utama adalah pengendalian kasus covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Memang ada sedikit peningkatan karena adanya varian baru, namun sejauh ini bisa dikendalikan.

Transaksi berjalan triwulan II 2022 diprakirakan mencatat surplus, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian surplus pada triwulan sebelumnya, terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, sejalan dengan masih tingginya harga komoditas global.

"Ini adalah hal positif dari perekonomian Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita.

Pemerintah juga menjaga daya beli masyarakat lewat pengendalian inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2022 tercatat inflasi sebesar 0,61% (mtm).

Secara tahunan, inflasi IHK Juni 2022 tercatat 4,35% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,55% (yoy).

Inflasi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan banyak negara lainnya. Hal ini dikarenakan pemerintah menahan harga energi lewat subsidi sebesar Rp 520 triliun.

"APBN jadi instrumen luar biasa penting, namun tekanan besar untuk menjaga harga-harga dari komoditas tersebut. Dengan ekspor impor dan inflasi yang baik, Indonesia masih relatif kondisi baik dibandingkan negara-negara peers," jelas Sri Mulyani.

IMF mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh 5,3% pada 2022 dan 5,2% pada 2023. Angka ini lebih tinggi dari posisi 2021 yang mencapai 3,7%.

Dalam laporan tersebut, Kamis (28/7/2022), pertumbuhan ekonomi Indonesia digadang-gadang mampu melebihi China dimana ekonominya jatuh dari sebelumnya tumbuh 8,1% menjadi 3,3% pada 2022.

Bahkan pertumbuhan ekonomi tanah air juga lebih tinggi dari Amerika Serikat (AS) yang diprediksi pada 2022 hanya mampu merealisasikan pertumbuhan 2,3% atau lebih rendah dari 2021 yang sebesar 5,7%.
Penulis :
Desi Wahyuni