billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Mulai dari Peternakan Hingga Perkebunan, Ayo Pantau Kluster Pertanian di Subang

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Mulai dari Peternakan Hingga Perkebunan, Ayo Pantau Kluster Pertanian di Subang

Pantau.com - Pemberdayaan petani terus digalakan di Indonesia. Tak hanya melalui program pemerintah tapi juga melalui program-program swasta.

"Program Indonesia berdaya khsusus di lokasi ini 10 hektar ditanami banyak buah naga, nanas, jambu kristal, dan pepaya," ujar Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Adi Kurniawan saat ditemui di lokasi perkebunan di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Subang, Jawa Barat, Selasa (7/8/2018).

Selain itu, sistem dilakukan secara integrasi dengan peternakan yang juga dikelola Dompet Dhuafa. Sehingga limbah dari pertanian dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan limbah dari peternakan diolah menjadi pupuk. 

"Model pengelolaan integrated farming, jadi enggak ada limbah pertanian. Limbah pertanian untuk domba limbah domba bisa untuk pupuk pertanian," imbuhnya.

Baca juga: Tak Sempat ke Penjualan Hewan Kurban? Coba Kurban Online Saja

Tak hanya itu, proses ini menjadi salah satu kegiatan dari program utama Indonesia Berdaya. Dimana sejak awal dilakukan pembebasan lahan untuk memberdayakan masyarakat di sektor perekonomian. Kluster pertanian dilakukan dengan menjalin kemitraan usaha berbasis komunitas petani di sekitar lahan usaha.


Program ini sudah berjalan selama tiga tahun. Mulanya program dilakukan pembibitan buah naga, pepaya dan jamu kristal. Saat ini para petani buah naga dinilai sudah mandiri dan tidak lagi bergantung pada Dompet Dhuafa. Saat ini pengembangan yang dilakukan yakni pada buah nanas. 

"Dompet Dhuafa berfungsi sebagai marketing orang-orang yang ingin membantu dan sudah dibeli sekitar 10 hektar ditanami buah naga, pepaya jambu kristal program awal kemudian berkembang program nanas icon monumen Subang (yaitu) nanas," papar Supervisor Divisi Ekonomi Dompet Dhuafa, Satria.


Baca juga: BI Tatap Serius Pengembangan Mata Uang Digital

Kedepannya pengembangan dilakukan menjadi agro industri semacam pabrik tapi berisi karyawan desa, suplai bahan baku juga diambil masyarakat desa. Selain itu, target usaha pertanian dan peternakan didorong menjadi pusat wisata dan pendidikan pertanian (Agrowisata) sehingga akan lebih banyak yang mengetahui keberadaan lahan pemberdayaan tersebut.

"Ada rencana rumah industri pabrik pengolahan nanas, harapannya ketika udah berdiri sanggup serap tenaga kerja," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni