
Pantau.com - Krisi ekonomi yang terjadi di Turki saat ini tentunya menjadi banyak pihak was-was. Tidak hanya Indonesia, beberapa negara lainnya juga mulai merasakan adanya dampak dari krisis negara tersebut.
Namun, rupanya krisis yang terjadi di Turki tidak serta merta terjadi begitu saja. Berikut Pantau.com rangkum penyabab krisis Turki;
1. Krisis 2008
Krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 rupanya membuat ekonomi Turki cukup sesak bernafas. Untuk memulihkan perekonomian, bank-bank di Turki memberikan pinjaman ke banyak perusahaan. Namun yang menjadi catata adalah pinjaman itu diambil dengan Dolar atau Euro dari bank-bank lain.
Berharap membangun perekonomian, rupanya tak terjadi, yang ada adalah perusahaan-perusahaan itu terbebani buat membayar utang.
Baca juga: Tak Hanya Barang Impor, Ini yang Terjadi Jika Mata Uang Anjlok Terus
2. Investor hengkang
Perlu diingat, Presiden Turki, Erdogan sempat mengatakan bahwa akan ikut campur lebih jauh dalam penentuan kebijakan moneter. Bahkan berencana memotong suku bunga habis pemilu.
3. Predikat dari Moody’s
Karena utangnya makin besar, Turki diberi predikat negara tak layak investasi oleh Moody’s. Dikutip dari Wikipedia, Moody’s adalah perusahaan analisis keuangan dan analisis lembaga usaha serta lembaga pemerintahan.
Selain itu, Moody’s juga berperan dalam memberikan peringkat kelayakan investasi yang terpercaya. Makanya, peringkat apa pun yang diberikan lembaga ini memberi pengaruh yang berarti buat ekonomi suatu negara.
- Penulis :
- Nani Suherni