
Pantau.com - Meski sedang dilanda musim kering, petani di Desa Banyu Urip, Kecamatan Praya Barat, Kab. lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) justru berhasil meningkatkan hasil panen. Produktivitas padi bahkan mencapai 6,5 juta ton per hektare.
"Di musim kering ini kami memperoleh padi enam ton lebih, padahal biasanya cuma dapat empat sampai lima ton per hektare,” ujar Saham, salah satu petani yang hadir di kegiatan Panen dan Temu Lapang di Desa Banyu Urip.
Saham menuturkan sejumlah teknologi padi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan berhasil meningkatkan produktivitas.
Teknologi tersebut meliputi penggunaan varietas unggul baru Inpari 40, penerapan metode tanam jajar legowo, aplikasi pupuk biosilika, serta sistem pengairan basah kering.
Baca juga: Kementan Catat Royalti Rp14,7 Miliar dari Kerjasama Lisensi Peneliti
"Beberapa teknologi seperti jenis padi, metode tanam, dan pupuk biosilika termasuk baru di sini, tapi karena ada pembinaan dari Balitbangtan maka hasilnya pun maksimal," jelasnya.
Menurut peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, Ahmad Suryadi, masing-masing teknologi yang diterapkan memang memiliki kelebihan, misalnya Inpari 40. Varietas padi yang telah ditanam di lahan seluas 15 hektare mampu bertahan saat sawah mengalami kekeringan.
"Pada saat bunga padi mau keluar saluran air di sini sempat rusak sehingga sawahnya kering, tapi Inpari 40 ini masih bisa bertahan," tambahnya.
Ada juga sistem pengairan basah kering atau terbatas yang menghemat air sebanyak 30 persen. Kepala Balai Besar Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) Balitbangtan, Mastur meyakini paket teknologi ini dapat dikembangkan di NTB, khususnya Lombok Tengah yang merupakan salah satu daerah kering.
"Inpari 40 memiliki kelebihan ketahanan terhadap kekeringan dan produktivitas tinggi. Jika disinergikan dengan teknologi lain tentu akan lebih menguntungkan para petani," ujar Mastur melalui rilis yang diterima Pantau.com, Minggu (9/9/2018).Di kegiatan Panen dan Temu Lapang itu, BB Biogen juga sempat memberikan bantuan benih unggul kedelai Biosoy.
Biosoy merupakan varietas kedelai unggul baru Balitbangtan yang memiliki kelebihan biji besar dan produktivitas tinggi. Mastur mengharapkan benih sumber tersebut dapat ditangkar dan dapat dikembangkan di NTB, khususnya Lombok Tengah.
- Penulis :
- Nani Suherni