Pantau - Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mendorong Cilegon menjadi kota wakaf, yakni menjadi percontohan bagi kota dan kabupaten di Indonesia dalam mengelola wakaf.
Yandri mengatakan, wakaf berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan sosial umat Islam. Pengelolaan wakaf yang profesional, dapat meningkatkan nilai aset wakaf secara produktif.
“Bila dikelola dengan produktif, wakaf akan menghasilkan sesuatu yang berdaya guna, seperti menyerap tenaga kerja, mengurangi pengangguran, menambah kegiatan ekonomi masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6/2023).
Yandri menegaskan, literasi tentang wakaf harus ditingkatkan dan diberdayakan hingga sampai ke seluruh masyarakat. Menurutnya, literasi masyarakat tentang wakaf masih cukup rendah.
“Maka pembinaan nazir sangat penting. Mereka selanjutnya akan menjadi ujung tombak tentang wakaf di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia mengakui banyak persoalan wakaf yang muncul di permukaan. Salah satunya, yakni kerap ditemukan sejumlah tanah wakaf yang digugat oleh ahli waris.
"Hal ini terjadi karena persoalan administrasi yang tidak rapi. Tidak ada sertifikat atau perjanjian hitam di atas putih,” paparnya.
Menyikapi hal tersebut, Yandri mendorong perlunya menginventarisasi aset wakaf yang ada di tiap-tiap wilayah.
"Dari sinilah maka perlunya pemahaman apa itu wakaf, bagaimana mengelola dan mempertanggungjawabkannya. Maka dari itu penting adanya pembinaan nazir wakaf,” tandasnya.
Yandri mengatakan, wakaf berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan sosial umat Islam. Pengelolaan wakaf yang profesional, dapat meningkatkan nilai aset wakaf secara produktif.
“Bila dikelola dengan produktif, wakaf akan menghasilkan sesuatu yang berdaya guna, seperti menyerap tenaga kerja, mengurangi pengangguran, menambah kegiatan ekonomi masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6/2023).
Yandri menegaskan, literasi tentang wakaf harus ditingkatkan dan diberdayakan hingga sampai ke seluruh masyarakat. Menurutnya, literasi masyarakat tentang wakaf masih cukup rendah.
“Maka pembinaan nazir sangat penting. Mereka selanjutnya akan menjadi ujung tombak tentang wakaf di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia mengakui banyak persoalan wakaf yang muncul di permukaan. Salah satunya, yakni kerap ditemukan sejumlah tanah wakaf yang digugat oleh ahli waris.
"Hal ini terjadi karena persoalan administrasi yang tidak rapi. Tidak ada sertifikat atau perjanjian hitam di atas putih,” paparnya.
Menyikapi hal tersebut, Yandri mendorong perlunya menginventarisasi aset wakaf yang ada di tiap-tiap wilayah.
"Dari sinilah maka perlunya pemahaman apa itu wakaf, bagaimana mengelola dan mempertanggungjawabkannya. Maka dari itu penting adanya pembinaan nazir wakaf,” tandasnya.
- Penulis :
- AdityaAndreas
