Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pilihan Saham Pekan Ini saat Mogok Buruh Australia Warnai IHSG

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Pilihan Saham Pekan Ini saat Mogok Buruh Australia Warnai IHSG
Foto: Layar digital pergerakan harga saham di BEI. (Antara/Hafidz Mubarak A)

Pantau - Dalam sepekan ke depan, analis menengarai terdapat tiga sentimen utama yang bakal berpengaruh pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satunya terkait mogok buruh di Westwood, Australia. Sejumlah saham mendapat rekomendasi positif.

Tiga Sentimen Pekan Ini

Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus menjelaskan adanya 3 sentimen dalam pekan ini hingga 1 September 2023 yang wajib diperhatikan para trader. Ketiga sentimen tersebut adalah mogok buruh di Westwood, Australia, rilis data PMI dan inflasi Indonesia.

"Rencana aksi mogok di pusat pengolahan gas alam cair (LNG) terbesar kedua di Australia memaksa Uni Eropa memutar otak untuk mengendalikan pasokan dan inflasi,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (28/8/2023).

Aktivisme para pekerja di instalasi milik Chevron itu, sambung dia, berbarengan dengan negosiasi alot perihal kenaikan upah di instalasi LNG lain milik Woodside Energy Group Ltd. “Fasilitas-fasilitas ini mewakili 10 persen total nilai ekspor LNG global,” ungkap dia.

Sementara terkait PMI Indonesia, jelas dia, masih dalam tren ekspansif di atas angka 50. Kepercayaan dunia bisnis diprediksi sedikit melandai meskipun perusahaan melihat ada perbaikan dari sisi permintaan. 

“Melandainya kepercayaan menunjukkan masih adanya sedikit kekhawatiran terkait outlook ke depan,” ucap Angga.

Sementara itu terkait inflasi Indonesia, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1 persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1 persen pada 2024.

Saham-Saham Pilihan Pekan Ini

Berkaca pada sejumlah data ekonomi dan sentimen itu, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 5 saham untuk bahan pertimbangan trading pekan ini hingga 1 September 2023. Saham-saham tersebut adalah:

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 

Rekomendasi beli saham MDKA dengan support 3.140 dan resistance 3.410. 

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 

Rekomendasi Buy BRPT (Support: 970, Resistance: 1.200)

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 

Rekomendasi beli saham TLKM dengan support 3.650 dan resistance 3.940.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 

Rekomendasi Buy on Pullback saham BSDE dengan support 1.045 dan resistance 1.180. 

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 

Rekomendasi Buy on Pullback saham SMRA dengan support 610 dan resistance 690.

Tiga Sentimen Utama Pekan Lalu

IHSG pada pekan lalu menguat tipis sebesar 0,52 persen tertopang sektor basic materials yang menguat sebesar 5,45 persen disusul sektor transport & logistics 3,32 persen dan sektor energi 1,60 persen. 

Sementara sektor yang menahan laju IHSG yakni sektor technology yang turun sebesar 2,63 persen, properties & real estate 1,06 dan sektor financials turun 0,56 persen.

IHSG masih saja belum bergerak menembus 6.950 sampai level 7.000, di resistance langsung berbalik lagi dan sempat mendekati area 6.850.

"Di pekan lalu ada sektor basic materials yang mengalami kenaikan signifikan, terutama saham-saham yang terkait dengan EBT, ternyata karena ada sentimen terkait bursa karbon," tegas dia.

Ia menyampaikan ada 3 sentimen utama pada pekan lalu yang memengaruhi market yakni suku bunga BI, pertemuan otoritas moneter dunia Jackson Hole Symposium dan bursa karbon Indonesia.

Suku Bunga Acuan Bergeming

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75 persen dengan Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen. 

"Ke depan BI memperkirakan stabilitas nilai tukar rupiah akan tetap terjaga sejalan dengan perspektif positif investor terhadap prospek perekonomian indonesia, inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik," tegasnya.

Jackson Hole Symposium

Terkait Jackson Hole Symposium, menurutnya, ini menjadi penting karena dianggap sebagai salah satu event para bank sentral memberikan “bocoran” terkait kebijakan moneternya ke depan. Jerome Powell diprediksi oleh mayoritas pelaku pasar akan tetap mempertahankan tone hawkishnya pada pidato di Jackson Hole nanti.

Bursa Karbon Indonesia

Sementara itu terkait bursa karbon Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Peraturan OJK Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon (POJK Bursa Karbon).

"Diharapkan kebijakan ini bisa mengurangi efek gas rumah kaca dan polusi. Emiten yang diuntungkan seperti BRPT (PT Barito Pacific Tbk), PGEO (PT Pertamina Geothermal Energy Tbk), KEEN (PT Kencana Energi Lestari Tbk), dan ARKO (PT Arkora Hydro Tbk)," jelasnya.

Sanggahan: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Pantau.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin