
Pantau - Perum Bulog mulai menyalurkan beras operasi pasar alias Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebanyak 1.000-3.000 ton dalam sepekan ini.
"Hari ini pertama kali kita masuk ke Pasar Induk Cipinang, kurang lebih seminggu ini kita akan drop 1.000 sampai 3.000 (ton beras) menyusul berikutnya setelah teman-teman di Pasar Induk Cipinang ini punya downline detail ke pasar-pasar turunan," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di PIBC, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).
Dia menunturkan, harga jual beras pedagang PIBC ke eceren mencapai Rp10.385/kilogram (kg). Arief memastikan, harga di tiap pasar turunan maksimalnya menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg.
Arief menambahkan, beras operasi pasar ini bisa diperoleh di eceran oleh masyarakat dengan harga Rp10.900/kg. Hal ini bisa menjadi opsi bagi warga selain membeli beras operasi pasar berkemasan 5 kg.
"Dipastikan harga di Pasar Induk Cipinang Rp10.385 di pasar turunan maksimal Rp 10.900," lanjutnya.
Untuk memastikan harga di pasar turunan tidak lebih dari HET, Arief menyebut, tiap pemerintah provinsi (Pemprov) mesti mendata pasar mana saja yang bakal berhak mendapat beras operasi pasar tersebut. Gak cuma itu, Satgas Pangan turut dilibatkan dalam pengawasan harga beras operasi pasar ke pasar turunan ini.
"Ada Satgas Pangan yang akan memastikan beras ini ke pasar turunan, bantu kalau pasar turunan belum ada beras Bulog SPHP, bisa menghubungi kita semua termasuk Dirut Food Station dan teman-teman dari pedagang Cipinang," tuturnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino