
Pantau - ISPIKANI mengaku akan lebih berfokus pada sektor budidaya ketimbang produksi perikanan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Sekjen ISPIKANI Kusdiantoro mengatakan, untuk potensi produksi ikan nasional hanya sekitar 12,01 juta ton per tahun.
Hal ini, menurutnya, masih jauh dari kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri sebesar 16 juta ton per tahun.
“Artinya jika hanya mengandalkan pada penangkapan ikan, tentu saja ini tidak bisa terpenuhi. Sehingga, perlu adanya pengembangan lewat budidaya,” ujar Kusdiantoro kepada Pantau.com, Sabtu (16/9/2023).
Untuk itu, Kusdiantoro mengatakan, peranan para sarjana perikanan sangat penting dalam pengembangan budidaya perikanan melalui inovasi teknologi.
Dengan pengembangan budidaya ikan, ia berharap, hal ini akan mampu mewujudkan ketahanan pangan nasional di sektor perikanan.
“Menurut data, ketergantungan kebutuhan protein hewani dari ikan itu lebih besar ketimbang sumber protein lainnya. Itu nilainya hampir 50 persen,” ungkapnya.
Kusdiantoro menyampaikan, pilihan masyarakat terhadap ikan lebih besar ketimbang sumber protein hewani lainnya, karena lebih banyak variasi yang bisa dipilih.
“Ikan ini berbeda dengan daging (ayam dan sapi) karena kan (harganya) flat. Kalau ikan, mulai dari yang paling murah sampai yang mahal kan ada,” tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas