Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Fokus Utama Amran Sulaiman Usai Dilantik: Tekan Impor Beras

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Fokus Utama Amran Sulaiman Usai Dilantik: Tekan Impor Beras
Foto: Mentan, Amran Sulaiman.

Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku akan fokus untuk menekan impor beras di masa jabatannya yang kurang dari satu tahun.

Salah satu caranya, yakni dengan menggenjot produksi pertanian untuk jenis padi sehingga dapat mewujudkan swasembada beras.

“Fokus pangan padi dan jagung, ini penting sekali. Impor ini 3,5 juta beras, kita menekan dulu kembali ke titik 0. Insya Allah masuk swasembada kembali,” kata Amran seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (25/10/2023).

Amran menuturkan, meski masa jabatannya di Kabinet Indonesia Maju kurang dari setahun lagi, ia optimistis target penurunan beras tersebut bisa terwujud.

“Bisa, karena dulu swasembada semua teman-teman. Aku hanya bagian kecil dari pertanian. Pak Wamen, Pak Dirjen ini hebat-hebat, percaya deh ini berubah semudah membalikkan telapak tangan,” ujarnya.

Mengenai ancaman penurunan produksi beras akibat El Nino, ia mengatakan, ancaman El Nino pada 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Namun Indonesia berhasil mengatasinya bahkan menjadi swasembada beras hingga 2017.

Amran juga menyampaikan, bahwa penunjukannya sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri karena terjerat korupsi, baru disampaikan pada Selasa sore.

Kemudian, pada pelantikannya di Istana Negara pada Rabu pagi, Presiden Jokowi berpesan agar dirinya meningkatkan produksi pangan terutama beras.

“Kesimpulannya, setiap detik adalah takdir, takdir sudah ditentukan dan tidak usah kita bergeming kepada takdir. Biarkan takdir berputar pada orbitnya,” tuturnya.

Ia juga menepis anggapan, jika pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada September lalu untuk membahas penunjukkannya sebagai Menteri Pertanian.

Pada pertemuan itu, ia mengaku hanya membahas masalah ekonomi Indonesia secara menyeluruh dan potensi sumber daya alam (SDA), khususnya di Indonesia bagian timur.

“Kami membahas masalah ekonomi Indonesia. Kami membahas potensi SDA khususnya Indonesia Timur,” tuturnya.

Penulis :
Aditya Andreas