
Pantau.com Bank Indonesia (BI) dalam hasil surveinya menyebutkan konsumen khawatir terjadi kenaikan harga barang pada Mei atau pertengahan kuartal II 2018.
Indeks Ekspektasi Harga BI untuk Mei 2018 naik menjadi 175,3 dari 171,1 pada April 2018. Hasil survei konsumen BI terhadap 4.600 menemukan, dua faktor penyebab meningkatnya indeks tersebut, konsumsi tinggi pada Bulan Ramadhan dan juga evaluasi tarif listrik serta bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan bakal penyebabkan kenaikan harga.
"Kenaikan harga diperkirakan terjadi di 13 kota dengan kenaikan tertinggi di Samarinda dan Manado," kata BI dalam hasil surveinya.
Baca juga: Duh! Survei BI Sebut Keyakinan Konsumen Indonesia Turun
Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto mengatakan hasil survei BI pada Februari 2018 itu bakal berubah pada hasil survei Maret tahun ini. Alasannya, saat survei Februari dilakukan, belum ada pejabat pemerintah yang menyampaikan kalau bakal tidak ada penyesuaian atau kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak (BBM) bahkan hingga 2019.
"Pemerintah kan sudah kasih pernyataan tidak ada kenaikan tarif listrik dan harga BBM, jadi kelihatannya kekhawatiran masyarakat soal kenaikan harga akan melemah," kata Myrdal ketika dihubungi Pantau.com, Rabu (7/3/2018).
Baca juga: Lega! Penurunan Keyakinan Konsumen Diprediksi Tidak Bakal Berlanjut
Ia mengatakan selama pemerintah mampu menjaga iklim politik, kepercayaan konsumen dari sisi apapun akan tetap tinggi.
"Mei nanti ada pemberian THR (tunjangan hari raya) jadi sangat mungkin indeks (BI) akan membaik meski pada Mei ada bayangan kenaikan harga. Tapikan, umumnya masyarakat sudah memahami bakal ada kenaikan harga pada bulan puasa," kata Myrdal.
- Penulis :
- Martina Prianti