
Pantau - Dunia bisnis di era digital bergerak cepat. Banyaknya lokapasar alias marketplace membuat transaksi bisnis menjadi semakin mudah, serta lebih cepat dalam menjangkau konsumen.
Konsekuensinya, pelaku bisnis di ranah digital, termasuk kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), juga dituntut memberikan layanan lebih cepat.
Mengutip data Momentum Work edisi 2022/2023, laba bruto penjualan dalam beragam lokapasar seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, dan lain-lain, terus naik. Angkanya melonjak dari 5,19 miliar dolar AS jadi 18,6 miliar dolar AS.
”Ini mesti jadi target pasar UMKM kita, agar produk dalam negeri tidak hanya menjadi raja di negerinya, tetapi juga dipesan di pasar dunia. Tidak ada solusi lain, pemain UMKM harus semakin mahir dan kreatif membuat konten marketing yang menarik,” ujar musisi dan kreator konten Rio Alief Radhanta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (27/2/2024).
Drummer grup band NOAH itu menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk segmen komunitas di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Mengusung tema 'Pentingnya Influencer Marketing dalam Pengembangan Bisnis', diskusi virtual ini diikuti sejumlah komunitas sebagai partisipan, yang menyimak kegiatan dengan cara nobar alias nonton bareng.
Di antara mereka adalah Komunitas Teras Pelajar Sriwijaya, Pemuda Peduli Literasi, Pemuda Cinta Literasi Sumsel, Komunitas Books Party serta beragam UMKM di Kabupaten Ogan Ilir.

Sesuai tema, Rio Alief menambahkan, influencer marketing yang inovatif antara lain ditunjukkan dengan kreativitas menampilkan produk di pasar dunia yang makin berkelas.
”Tujuannya, tentu agar produk kita cepat naik kelas. Tidak melulu disukai di pasar nasional, tapi juga pasar internasional,” tutur Rio Alief.
Dari sudut pandang etika digital, dosen Universitas Medan Area Minda Muliana Sebayang mengatakan, seorang influencer marketing mesti menjaga kesopanan di ruang digital. Jangan sampai adab saat beriklan di ruang digital memperburuk citra netizen kita yang, berdasarkan survei Microsoft sepanjang tahun 2020, pernah dinilai paling tidak sopan se-Asia Tenggara.
”Kalau citra negatif itu tidak diperbaiki oleh para influencer, bisa mengancam promosi produk UMKM di ruang digital yang notabene akan dijual tanpa batasan negara. Bukan panen order, tapi malah panen hujatan,” kata Minda Sebayang.
Sementara, penyanyi sekaligus influencer Inta Oceannia Indra menyebut, menjaga nama baik dan selalu peka terhadap perubahan selera pasar merupakan kunci sukses influencer marketing. Influencer yang jago membuat konten menarik, menurut Inta, produknya akan terus dilirik konsumen. Dan, produk yang berubah mengikuti selera, merek atau brand-nya niscaya akan lebih berkesinambungan.
”Karena itu, jaga nama baik produk dan influencer-nya itu penting. Hormati juga hak cipta orang. Sebut sumber karya yang jelas saat membuat konten kreatif, agar semua pihak terlindungi. Jangan rusak jejak digitalmu, karena akan mengubur pasarmu,” pungkas Inta Oceannia, dalam webinar yang dipandu moderator Fita Mamita.
Asal tahu sajai, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024.
Upaya mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting. Apalagi, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Bagi Anda yang ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
- Penulis :
- Ahmad Munjin