Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kurs Rupiah jadi Rp16.300 per Dolar, Jokowi: Masih Posisi yang Baik

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Kurs Rupiah jadi Rp16.300 per Dolar, Jokowi: Masih Posisi yang Baik
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Yt/Sekretaroat Presiden

Pantau - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai nilai tukar (kurs) rupiah yang berada pada level Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS masih dalam posisi yang baik di tengah ketidakpastian global. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers usai menghadiri HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta.

"Ya ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara, tapi menurut saya kalau masih di angka Rp16.200-Rp16.300 (per dolar AS) masih posisi yang baik," kata Jokowi di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Menurut Jokowi, saat ini semua negara mengalami hal yang sama, yakni tertekannya nilai mata uang mereka terhadap dolar AS. 

Oleh karenanya, Jokowi menilai di tengah ketidakpastian global yang dialami semua negara, nilai tukar rupiah terhadap dolar masih dalam posisi yang baik.

"Semua negara sekarang ini mengalami hal yang sama, mengalami hal yang sama tertekan oleh yang namanya dolar kursnya," tegasnya.

Pada akhir perdagangan Senin (10/6), kurs rupiah turun 87 poin atau 0,54 persen menjadi Rp16.283 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.196 per dolar AS.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup merosot di tengah kenaikan penghasilan per jam rata-rata di Amerika Serikat (AS).

"Laporan Biro Statistik AS menunjukkan kenaikan penghasilan per jam rata-rata sebesar 4,1 persen year on year. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 4 persen dari angka 3,9 persen sebelumnya," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva dilansir dari Antara.

Menurut Taufan, data tersebut mengindikasikan adanya inflasi upah yang dapat memicu inflasi inti dan inflasi umum yang lebih tinggi.

Ssehingga, hal tersebut berpotensi menyebabkan bank sentral Amerika Serikat untuk menunda pemangkasan suku bunganya.

Selain itu, kinerja rupiah melemah dipengaruhi oleh penguatan yang terjadi pada dolar AS pasca rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang rilis pada pekan lalu menunjukkan ekonomi AS memanas dengan bertambahnya 272 ribu pekerjaan pada Mei 2024, jauh melampaui ekspektasi.

Penulis :
Sofian Faiq
Editor :
Sofian Faiq