HOME  ⁄  Ekonomi

Komisi VI DPR Ingatkan Pemerintah Agar Tahan Kenaikan Harga Beras

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Komisi VI DPR Ingatkan Pemerintah Agar Tahan Kenaikan Harga Beras
Foto: Ilustrasi beras.

Pantau - Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina mengingatkan pemerintah untuk tidak menaikkan harga beras di pasaran. 

Peringatan ini terkait dengan dugaan 490 ribu ton beras impor Bulog yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Tanjung Perak, Surabaya.

Situasi tersebut berpotensi menimbulkan biaya denda yang harus dibayar Bulog sekitar Rp350 miliar. Nevi menekankan, denda ini tidak boleh dibebankan kepada rakyat melalui kenaikan harga beras.

"Jangan dibebankan ke rakyat dengan menaikkan harga. Ini akibat kurang koordinasi jadi pemerintah yang bertanggung jawab denda jangan dibebankan ke masyarakat dengan naiknya harga beras. Pengawasan teknis di lapangan ditingkatkan," kata Nevi dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).

Nevi menilai, tertahannya beras impor tersebut akan memicu kenaikan harga jual beras. Namun, dia mendesak pemerintah untuk menahan harga beras di pasaran, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.

"Sangat mungkin berdampak ke harga, tapi kita harus menahan kenaikan harga beras, apalagi ini di saat Hari Raya Idul Adha," ujarnya.

Politikus PKS itu juga menilai bahwa tertahannya 490 ribu ton beras impor Bulog adalah akibat dari kebijakan yang tidak terkoordinasi dan tersosialisasi dengan baik. 

Menurutnya, tanggung jawab atas situasi ini tidak boleh sepenuhnya dibebankan kepada Bulog.

"Akibat kebijakan yang tidak terkoordinasi dan tersosialisasi, harus ada tanggung jawab, jangan semua dibebankan ke Bulog. Ini adalah kesalahan kurang koordinasi antara Badan Pangan Nasional dan Bulog," tegasnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan harga beras akan naik dalam waktu dekat. 

Hal ini disebabkan oleh penurunan signifikan produksi beras nasional dan penurunan produksi gabah.

"Penurunan produksi gabah itu diperkirakan menyebabkan harga beras naik lagi dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Gabah petani akan kembali diperebutkan sehingga bakal naik harganya dan berujung pada kenaikan harga beras," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Senin (10/6/2024).

Penulis :
Aditya Andreas