Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Punya Income Tinggi, Posisi Wanita di Ekonomi Kreatif Dipandang 'Sebelah Mata'

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Punya Income Tinggi, Posisi Wanita di Ekonomi Kreatif Dipandang 'Sebelah Mata'

Pantau.com - Perempuan mendominasi serapan tenaga kerja perempuan di sektor industri kreatif. Perempuan menjadi pemain utama industri kreatif sejak 2011 hingga 2016. Persentasenya  mencapai sebesar 53,86 persen. 

Sayangnya 80 persen dari sektor kreatif merupakan sektor informal sehingga sebagian besar perempuan masih bekerja di sektor informal.

"Satu data menarik 80 persen lebih sektor kreatif itu informal sektor, bahkan tercatat masih ada 60 persen lebih belum melek entity," ujar Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Bekraf, Ricky Pesik saat ditemui dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).

Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa porsi perempuan dalam menjalankan profesinya belum dianggap menjadi yang utama terutama dalam kehidupan sosial. 

"Data itu saling bicara bahwa posisi perempuan yang banyak di sektor informal artinya dia belum jadi major, major income iya (utama), tapi secara posisi belum pada posisi major," katanya. 

Baca juga: Hai Ladies! Sektor Ekonomi Kreatif Ini Masih Kekurangan Perempuan Lho

"Bisa jadi kontribusi pada perempuan besar, tinggi, tapi dari sisi sosial kita harus jeli apakah sudah memberi ruang lebih atau hanya ekstra income bagi keluarga," paparnya.

Lebih lanjut pihaknya melakukan program penataran perusahaan supaya dipercepat proses formalnya. Selain itu juga meningkatkan kepemilikan sertifikasi profesi dan juga mendorong untuk melakukan sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

"Karena jadi upaya-upaya memformalkan usaha ekonomi kreatif itu dilakukan secara cukup masif sih di Bekraf lewat kedeputian HAKI," katanya. 

Baca juga: Wih... Perempuan Dominasi Sektor Ekonomi Kreatif

Pihaknya mencatat dalam satu tahun telah ada 2.000 lebih HAKI dan 2.000 lebih perusahaan didaftarkan. Saat ini ada sekitar 8 juta perusahaan di sektor ekonomi kreatif masih jauh dari target yakni sebesar 17 juta nantinya sesuai dengan jumlah pelaku ekonomi kreatif.

"Sebenarnya di sektor informal ini sebagian besarnya usaha sendiri loh, jadi menurut saya yang jadi masalah justru adalah peluang mereka untuk membesarkan usahanya karena masih sektor informal itu sangat terbatas padahal peluangnya di era sekarang kan makin besar apalagi ada digital ekonomi," ungkapnya.

Sehingga menurutnya, jika bisa memformalkan maka peluang untuk menjadi pemilik usaha bisa semakin besar termasuk akses modal pinjaman ke perbankan dan lainnya kan jadi lebih mudah.

Penulis :
Nani Suherni