Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Blusukan ke Pasar Bogor, Jokowi: Jangan Ada yang Teriak Harga Mahal

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Blusukan ke Pasar Bogor, Jokowi: Jangan Ada yang Teriak Harga Mahal

Pantau.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai harga-harga kebutuhan pokok di pasar masih relatif stabil. Bahkan beberapa barang pokok ada yang mengalami penurunan harga.  

"Kalau kita melihat angka-angka inflasi itu dibawah 3,5 (persen) artinya harga stabil dan tadi saya lihat memang beberapa ada penurunan," kata Jokowi usai blusukan di Pasar Bogor, Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa (30/10/2018) malam melalui keterangan tertulis yang diterima Pantau.com. 

Ditemani Wali Kota Bogor Bima Arya, Jokowi memantau beberapa harga yang mengalami penurunan harga di antaranya, sawi hijau dari Rp8.000 menjadi Rp7.000 per kilogram, buncis dari biasanya Rp16.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. 

Baca juga: Dari Calo Tiket Jadi Bos Lion Air, Dari Mana Sumber Kekayaan Rusdi Kirana?

 Namun ada juga komoditas yang mengalami kenaikan, seperti alpukat dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 dan ayam potong dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan jika suplai barang sedikit otomatis harga pun akan ikut naik. Dengan kondisi harga yang relatif stabil itu, Jokowi berharap tidak ada pihak-pihak yang berkata sebaliknya.

"Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal," ucapnya.

Baca juga: Waduh! Jokowi Tantang Ibu-ibu Tebak Harga Sembako

Jokowi menegaskan bila terjadi lonjakan harga bahan pokok, Menteri Perdagangan akan segera diperintahkan untuk menjaga stabilitas harga. Meski begitu Jokowi mengakui bahwa menyeimbangkan harga antara petani atau peternak dengan konsumen bukan perkara mudah.

"Jadi jangan sampai harganya terlalu rendah, peternak nanti teriak-teriak Kalau sayur murah, nanti petani juga teriak rugi. Jadi ini menyeimbangkannya enggak mudah. Kalau teriak mahal nanti yang marah ya ibu-ibu (pembeli)," pungkasnya. 

Penulis :
Nani Suherni