
Pantau - Mempelajari analisis saham diklaim menjadi salah satu cara terbaik dalam memilih saham yang layak baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Terlebih, bagi kamu sebagai investor pemula.
Saham dikenal sebagai jenis instrumen investasi baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Jika kamu tertarik, pastikan tahu dulu cara membeli saham yang baik.
Kamu perlu memastikan apakah instrumen tersebut memang cocok untuk jangka pendek atau waktu lama sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal. Kamu pun dapat mempersiapkan kemungkinan risikonya.
Cara Memilih Saham yang Baik
Jika sudah memutuskan untuk berinvestasi jangka pendek atau jangka panjang, kamu perlu mempersiapkan kemungkinan risiko dalam waktu tersebut.
Baca juga: 3 Saham Cuan di Tengah Sentimen Inflasi Domestik dan Suku Bunga AS
Tetapi, sebelum membeli sebuah produk saham layak investasi, kamu juga perlu mempelajari analisis yang menjadi faktor-faktor pendukungnya.
Nah, diolah dari berbagai sumber berikut adalah cara memilih saham yang baik, yaitu:
1. Pahami Dasar-Dasar Investasi Saham
Agar tidak terjerumus dalam kegiatan berinvestasi, umumnya jika orang baru saja terjun ke pasar modal, baiknya kamu sebagai pemula membekali diri dengan ilmu dasar. Tentu saja dalam mengenali dunia saham ini ada banyak hal yang harus kamu pelajari.
Namun sebenarnya tidak sesulit itu juga, seperti pada umumnya mempelajari hal baru pasti ada kendala saat awal proses pembelajarannya. Tapi hal itu akan terlewati seiringnya kamu terbiasa dengan dunia pasar modal.
Pertama-tama kamu bisa mempelajari pengertian saham dan istilah teknis lainnya. Ini untuk memudahkan kamu dalam membaca buku atau mengikuti seminar maupun webinar agar mengerti mengenai materi yang pengajar jelaskan. Untuk itu mari kita bahas secara singkat pengertian dari saham itu sendiri.
Saham adalah bukti penyertaan modal investor dalam suatu badan usaha yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam saham ini sendiri terdapat dua keuntungan yang bisa investor dapatkan.
- Dividen
Pertama adalah dari dividen yang perusahaan tentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen ini perusahaan ambil dari sebagian keuntungan perusahaan yang kemudian dananya didistribusikan kepada para pemegang saham sesuai persentase kepemilikan.
- Capital Gain
Kedua adalah Capital Gain, yaitu keuntungan dari selisih harga saham saat penjualan lebih tinggi daripada harga saat pembelian saham. Dengan adanya dasar pengetahuan ini Stockbit harapkan para investor pemula bisa dengan baik dan bijak dalam berinvestasi saham.
Baca juga: Sentimen Pertumbuhan Ekonomi RI Ditengarai Dongkrak Laju IHSG
2. Menentukan Tujuan Keuangan Kamu
Memiliki financial goals dalam berinvestasi itu baik, karena tujuan finansial membantu kamu untuk tetap fokus dalam berinvestasi saham. Dalam proses perencanaannya kamu terlebih dahulu harus memilah jangka waktu dari masing-masing tujuan finansialmu ini.
Umumnya jangka waktu terbagi menjadi tiga yaitu investasi jangka pendek, menengah dan panjang.
Jadi kamu harus mengetahui dulu dalam jangka waktu berapa lama dana tersebut akan kamu butuhkan untuk memenuhi kebutuhan goals-mu.
Contohnya investasi saham untuk dana pensiun hari tua, tentu baiknya kamu memilih saham dengan fundamental bagus dengan track record yang sudah terbukti dalam jangka waktu yang lama. Sebab saham ini akan menjadi pilihan kamu untuk mencapai tujuan finansial dengan jangka waktu yang panjang.
3. Memilih Perusahaan Sekuritas
Mekanisme dalam kegiatan jual beli saham adalah investor harus membuka rekening efek pada perusahaan sekuritas. Rekening ini nantinya untuk penyetoran sejumlah dana untuk berinvestasi saham.
Setiap perusahaan sekuritas mempunyai besaran fee jual maupun beli saham yang berbeda-beda.
Untuk itu bagi para pemula dengan dana terbatas baiknya untuk menggunakan sekuritas dengan fee jual beli yang rendah. Stockbit bisa menjadi salah satu pertimbangan menjadi solusi tepat untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan karena fee jual belinya yang tergolong rendah.
Baca juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Jumat, 26 Juli 2024
Lebih tepatnya feenya hanya sebesar 0,1 persen untuk fee beli dan 0,2 persen untuk fee jual sehingga total biaya dalam satu kali jual beli hanya 0,3 persen.
4. Lihat Tren Pendapatan dan Laba Perusahaan
Melihat tren pendapatan dan laba adalah hal yang perlu Kamu lakukan sejak awal, sebelum membeli saham layak investasi jangka panjang.
Dalam hal ini, Kamu dapat melihat laporan laba keuntungan serta kerugian saham layak beli dari suatu perusahaan selama satu tahun sebelumnya dan yang sedang berjalan.
Melalui data tersebut, Kamu dapat melihat gambaran apakah tren perkembangan perusahaan yang akan dipilih untuk menanamkan modal memiliki saham layak investasi jangka panjang atau tidak.
5. Pelajari Analisis Saham
Sebelum memilih saham yang layak ditabung jangka panjang, Kamu juga perlu belajar mengenai analisisnya terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar saat sudah memilih saham layak investasi jangka panjang yang tepat, Kamu dapat meminimalisasi kemungkinan risiko kerugian di masa depan.
Pada dunia investasi saham, terdapat dua jenis analisis, yakni fundamental yang digunakan dalam mempelajari kelayakan suatu perusahaan, serta teknikal untuk memprediksi nilai saham di pasar modal.
6. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging
Selain mempelajari analisis, cara memilih saham investasi layak jangka panjang juga membutuhkan strategi yang tepat, seperti dollar cost averaging.
Pada dasarnya, strategi dollar cost averaging adalah cara berinvestasi secara rutin dalam periode tertentu, misalnya setiap bulan dengan besaran yang stabil.
Dengan menerapkan strategi dollar cost averaging, Kamu dapat memilih saham yang layak investasi jangka panjang meskipun harganya sedang naik.
Sebaliknya, Kamu juga dapat membeli saham yang layak dikoleksi jangka panjang dalam jumlah banyak saat nilainya sedang turun.
Baca juga: Inilah Saham-Saham Pilihan Kamis, 25 Juli 2024
7. Pilih Saham dengan Fluktuasi Wajar
Setiap jenis instrumen investasi pasti akan mengalami naik turun harga atau nilainya, di mana hal ini dikenal sebagai fluktuasi.
Namun, tingkat fluktuasi pun harus diperhatikan dalam memilih saham layak investasi jangka panjang.
Jangan sampai, Kamu memilih produk pada perusahaan yang perubahan harganya terlalu agresif.
Sebaiknya, pilih produk saham yang layak ditabung jangka panjang dengan pergerakan fluktuasi wajar, di mana naiknya harga tidak terlalu agresif, sementara penurunannya pun tak begitu drastis.
8. Pilih Saham dengan Kapitalisasi Pasar Besar
Memilih aset perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar juga menjadi salah satu tips memilih saham layak investasi jangka panjang berikutnya.
Misalnya, Kamu memilih produk saham lapis satu dan dua dengan nilai kapitalisasi sebesar lebih dari Rp500 miliar.
Dengan demikian, hal ini sama saja seperti nilai aset tersebut cocok menjadi saham yang layak dikoleksi jangka panjang.
9. Periksa Tingkat Pengembalian ROE
Return on Equity (ROE) merupakan tingkat pengembalian atau bagi hasil dalam berinvestasi.
Tingkat ROE merupakan salah satu indikator yang paling mendasar saat melakukan analisis fundamental dalam memilih saham layak investasi jangka panjang.
Misalnya, setiap keuntungan suatu perusahaan sebesar Rp1.000, maka akan mendapatkan laba bersih minimal 15 persen atau lebih, selama satu tahun.
Sebaliknya, apabila tingkat keuntungan kurang dari 15 persen, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut tidak cocok dijadikan sebagai tempat untuk memilih saham layak investasi jangka panjang.
10. Pilih Perusahaan Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance adalah perusahaan yang dikelola oleh manajemen investasi dengan integritas dan kredibilitas tinggi.
Sebelum memilih produk saham layak investasi jangka panjang, Kamu perlu melihat track record perusahaan tersebut, apakah pernah terlibat ke dalam suatu kasus buruk atau tidak.
Jika memungkinkan, pilih perusahaan yang sudah termasuk ke dalam Good Corporate Governance, serta ketahui pula ke mana arah bisnisnya bergerak.
11. Investasi Pada Saham LQ45 atau IDX30
Untuk keamanan investasi saham dengan risiko rendah, alangkah baiknya para pemula berinvestasi dulu pada saham yang terdaftar pada indeks LQ45 atau IDX30. Mengapa begitu?
Karena saham-saham yang masuk dalam daftar tersebut mempunyai likuiditas yang tinggi. Selain itu mayoritas perusahaan tersebut mempunyai landasan fundamental yang terbilang baik.
Kamu bisa mengetahui daftar saham LQ45 dan IDX30 dengan mudah karena sudah BEI sediakan. Saham-saham ini juga mudah terprediksi pergerakannya. Karena volatilitasnya yang tidak begitu tinggi, sehingga para pemula tidak kebingungan dalam jual beli sahamnya.
12. Pilih Saham dari Emiten Hajat Hidup Orang Banyak
Apa yang dimaksud saham yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak? Jadi begini, sebenarnya banyak perusahaan yang produk atau jasanya sering kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja kita sebagai konsumen tidak sadar dengan kenyataan tersebut.
Contohnya perusahaan yang bergerak pada sektor consumer goods. Mengapa saham perusahaan sektor ini disarankan? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena produk-produk mereka sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat. Jadi kapitalisasi pasarnya sangat besar, sehingga risiko bila kita berinvestasi pada saham perusahaan tersebut cukup rendah.
Sedangkan untuk perusahaan jasa yang mempunyai kapitalisasi besar adalah perusahaan yang menyediakan layanan perbankan. Tidak bisa dipungkiri lagi transaksi keuangan masih menjadi salah satu sektor utama sebagai bagian dari kelangsungan ekonomi di seluruh dunia.
Karena dunia perbankan memang memberikan kemudahan dan efisiensi waktu untuk kita dalam melakukan transaksi keuangan.
Contoh Rekomendasi Saham untuk Jangka Panjang
Setelah mengetahui cara memilih saham, berikut adalah rekomendasi daftar aset dari beberapa perusahaan yang dapat kamu pertimbangkan untuk dikoleksi, yaitu:
1. PT Unilever Indonesia (UNVR)
2. PT Adaro Energy (ADRO)
3. PT Indofood Sukses Makmur (INDF)
4. PT Timah Tbk (TINS)
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
6. PT Aneka Tambang (ANTM)
7. PT Samator Indo Gas Tbk (AGII)
8. PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
9. PT Bank Tabungan Negara (BBTN)
10 PT. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin