Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Didukung Sentimen Global dan Proyeksi Optimistis 2026

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Didukung Sentimen Global dan Proyeksi Optimistis 2026
Foto: (Sumber : Layar menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr​​​​​​.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada pembukaan perdagangan Jumat pagi, 5 Desember 2025, naik 12,14 poin atau 0,14 persen ke posisi 8.652,34.

Indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan juga mencatatkan kenaikan tipis 0,10 poin atau 0,01 persen ke level 853,84.

Sentimen Domestik dan Global Dorong Optimisme Investor

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas menyebutkan bahwa kombinasi sentimen domestik dan global memberikan peluang positif bagi pergerakan IHSG menjelang akhir pekan.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data cadangan devisa dan uang primer (M0) periode November 2025 yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia.

Data tersebut dianggap penting sebagai indikator ketahanan likuiditas serta stabilitas eksternal menjelang penutupan tahun fiskal.

Proyeksi jangka menengah turut diperkuat oleh prediksi JP Morgan yang memperkirakan IHSG berpotensi menembus level 10.000 pada tahun 2026.

Prediksi tersebut didukung oleh sejumlah faktor, antara lain ekspektasi peningkatan belanja pemerintah melalui kebijakan fiskal dan program Danantara, perbaikan konsumsi domestik, pelonggaran suku bunga acuan Bank Indonesia hingga 50 basis poin, serta potensi meningkatnya aliran dana institusional ke pasar saham nasional.

Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Perkuat Sentimen Pasar

Dari sisi global, pelaku pasar mencermati laporan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan Challenger di Amerika Serikat yang menunjukkan hampir 1 juta pekerja terdampak sepanjang tahun 2025.

Selain itu, pelemahan data ketenagakerjaan versi ADP turut mengindikasikan melonggarnya pasar tenaga kerja AS.

Kondisi ini meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Fed, akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan pada 10 Desember 2025.

Peluang pemangkasan suku bunga tersebut kini tercatat mencapai 87 persen, memberikan sentimen positif terhadap pasar negara berkembang termasuk Indonesia.

Penulis :
Ahmad Yusuf