
Pantau - Pemerintah mengisyaratkan akan memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga, khususnya untuk PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. Saat ini, izin ekspor tersebut telah diperpanjang hingga 31 Desember 2024.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa produksi smelter Freeport diperkirakan mencapai puncaknya pada Desember 2024, tergantung kondisi pabrik. Jika pabrik tidak dapat mengolah 100 persen konsentrat, proses ini mungkin memerlukan waktu tambahan 1-2 bulan.
"Konsentrat tembaga itu nggak bisa diekspor lagi. Tetapi kalau Freeport, peaknya itu kan diagendakan itu kan tanggal, Desember. Nah kalau peak-nya itu lihat pabriknya gimana? Kalau pabriknya itu katakanlah belum bisa mengcover 100% karena ada hal yang bisa dipertanggungjawabkan, kita mungkin molor, mungkin paling tinggi 1-2 bulan," katanya di TMII Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Bahlil menegaskan bahwa perpanjangan izin ekspor ini berlaku untuk Freeport dan Amman Mineral, dengan alasan perusahaan telah berinvestasi besar dalam pembangunan smelter.
NACA JUGA: Resmikan Smelter Tembaga dan Logam Mulia, Presiden Jokowi Bertolak ke NTB
Kembali ia menyatakan, pihaknya akan memantau apakah smelter dapat mengolah 100 persen konsentrat tembaga. Menurutnya, memaksakan hal ini bisa berisiko bagi pabrik. Kelonggaran ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan.
"(Bangun smelter) Iya dong, kan gini loh. Bangun smelter itu kan kemarin baru COD. Kan langsung pabriknya kan nggak bisa ditekan 100 persen. Nah lihat 2-3 bulan ke depan ini pabriknya udah bisa 100% belum? Kalau dipaksa meledak itu pabrik. Nah, kemudian kalau kita nggak kasih ekspor, nggak fair dong kita, dia kan sudah bangun investasi gede," paparnya.
Ia juga menekankan bahwa tidak semua konsentrat akan diekspor. Saat ini, pihaknya sedang menghitung penyerapan industri.
"Tapi itu kan ekspornya bukan totalnya dia ekspor. Antara produksi dengan kapasitas tampung di industri mereka, selisihnya itu yang diekspor. Tapi lagi dihitung, belum ada sampai ke sananya belum. Kita lagi hitung ko," tandasnya.
BACA JUGA: Jurus Bahlil agar Lifting Minyak Dukung Kedaulatan Energi Pemerintahan Prabowo
- Penulis :
- Khalied Malvino