HOME  ⁄  Ekonomi

OJK Gaet Asosiasi Hadirkan Bulan Fintech Nasional Guna Perkuat Literasi Keuangan Digital

Oleh Wulandari Pramesti
SHARE   :

OJK Gaet Asosiasi Hadirkan Bulan Fintech Nasional Guna Perkuat Literasi Keuangan Digital
Foto: OJK Gaet Asosiasi Hadirkan Bulan Fintech Nasional Guna Perkuat Literasi Keuangan Digital (Antara)

Pantau - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan kembali menyelenggarakan Bulan Fintech Nasional tahun 2024, dengan menggandeng Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Fintech Indonesia, dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan IAKD OJK Djoko Kurnijanto, mengatakan Bulan Fintech Nasional akan berlangsung selama satu bulan, mulai dari tanggal 11 November hingga 12 Desember 2024, dan puncaknya akan diadakan pada tanggal 12-13 November dalam bentuk Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024.

Baca juga: OJK Sebut Utang Paylater Warga RI Capai Rp28,05 Triliun

“IFSE 2024 ini merupakan IFSE yang ke-6, setelah sebelumnya pertama kali diselenggarakan di tahun 2019. Dan di tahun ini, sebagaimana juga di tahun-tahun sebelumnya, itu ada dua kegiatan utama di IFSE, yaitu kegiatan Summit itu sendiri dan kegiatan Expo,” kata Djoko.

"Mungkin agak sedikit berbeda dengan Summit sebelumnya. Kami pun di tahun ini berupaya juga untuk mengundang lebih banyak regulator dan otoritas dari negara lain. Beberapa sudah menyatakan konfirmasinya akan hadir dan kebetulan juga penyelenggaraan IFSE saat ini ini mepet atau berjalan sekian hari dari penyelenggaraan Singapura Fintech Festival yang berjalan atau diselenggarakan di minggu ini," tambahnya. 

Dia menjelaskan narasumber-narasumber yang datang nantinya dapat berbagi mengenai pengaturan dan pengawasan terkait penggunaan teknologi sektor keuangan. Misalnya, sektor jasa keuangan sudah banyak menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan strategi keamanan siber.

Baca juga: Rencana Evaluasi Bursa Karbon Mendapat Sambutan Positif dari OJK"Nah hal-hal seperti itulah yang ingin kita ketahui dan yang sekarang ini yang marak digunakan. Paling tidak dari Malaysia, Singapura, kemudian juga dari Korea itu mereka sudah menyatakan datang. Juga dari lembaga internasional OECD pun juga mereka sedang berpikir untuk bisa hadir di pertemuan minggu depan itu," imbuh dia.Sekretaris Jenderal Asosiasi Financial Technology Indonesia (AFTECH) Budi Gandasoebarta menilai Indonesia menjadi salah satu negara yang berkembang pesat di industri digitalisasi, termasuk digitalisasi di sektor keuangan.Dia menyebut pemerintah melalui OJK dan Bank Indonesia telah menerbitkan serangkaian roadmap dan blue print terkait inovasi teknologi sektor keuangan.

Baca juga: OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan RI Masih Terjaga"Jadi ini nanti juga bisa menjadi wadah sosialisasi dan juga bagi publik dan juga media untuk bertanya dan mencari tahu lebih lanjut kira-kira roadmap ini itu seperti apa sih, ada realisasi seperti apa. Tengah tahun ini Bank Indonesia juga meluncurkan blueprint sistem pembayaran Indonesia tahun 2030, di mana disitu ada rencana untuk regulatory reform, kemudian juga reform dari infrastruktur pasar keuangan, dan juga launching dari Rupiah Digital atau Central Bank Digital Currency. Jadi, tentunya nanti ini akan menjadi wadah untuk mencari tahu, kira-kira informasi dari blueprint ini seperti apa sih nantinya," katanya.Dalam acara tersebut nantinya, akan diadakan webinar, seminar, diskusi dengan isu-isu keuangan digital, mulai dari kemanan siber, industri aset keuangan digital atau kripto, pengalaman realisasi roadmap sistem pembayaran, seperti QR Indonesia Standard atau QRIS, cross border payments, open finance, hingga artificial intelligence (AI).

Baca juga: OJK Blokir 8.000 Bank Rekening Judi Online

Penulis :
Wulandari Pramesti