Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

PT Timah Kempit Laba Bersih Rp908 Miliar Selama Januari-September 2024

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

PT Timah Kempit Laba Bersih Rp908 Miliar Selama Januari-September 2024
Foto: Arsip - Jajaran Direksi PT Timah Tbk (TINS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (8/5/2024). (ANTARA/Muhammad Heriyanto)

Pantau - Dalam sembilan bulan atau selama periode Januari hingga September 2024, PT Timah (Persero) Tbk, yang berkode saham TINS berhasil membukukan lama bersih sebesar Rp908,81 miliar.

Pencapaian itu lantaran adanya peningkatan kinerja operasi produksi, kinerja keuangan, serta perbaikan tata kelola pertambangan timah.

TINS berhasil membukukan laba bersih 9M (sembilan bulan) 2024 sebesar Rp908,81 miliar yang berdampak positif terhadap fundamental keuangan TINS yang semakin kuat.

Demikian ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (4/11/2024).

Baca juga: PT Timah Rogoh Kocek Rp37 Miliar demi Eksplorasi Cadangan Timah Optimal

Fina menjelaskan, TINS telah memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton pada kuartal III-2024. Angka tersebut naik 36 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun produksi logam naik 25 persen menjadi 14.440 metrik ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 11.540 metrik ton, sedangkan penjualan logam timah naik 21 persen menjadi 13.441 metrik ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 11.100 metrik ton.

Peningkatan produksi ini, dikarenakan adanya penambahan jumlah unit tambang darat, pembukaan lokasi baru, jumlah kapal isap produksi dan ponton isap produksi yang beroperasi, sehingga secara bertahap memperbaiki kinerja operasi produksi Perseroan.

Harga jual rata-rata logam timah sebesar 31.183 dolar AS per metrik ton atau naik 15 persen.

Baca juga: Smelter Kerja sama dengan PT Timah, PT RBT Untung Rp1,1 Triliun

Selain itu, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen dengan enam besar negara tujuan ekspor, meliputi Singapura 16 persen, Korea Selatan 15 persen, India 11 persen, Jepang 10 persen, Amerika Serikat 9 persen, dan Belanda 8 persen.

Dari sisi kinerja keuangan, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp8,25 triliun meningkat 29 persen dari Rp6,38 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada sisi lain, harga pokok pendapatan Perseroan naik sebesar 4,5 persen dari Rp5,79 triliun pada 2023 menjadi Rp6,05 triliun di sembilan bulan 2024, sehingga Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp2,08 triliun atau 194 persen pada periode yang sama.

Nilai aset Perseroan pada Januari-September 2024 turun 0,3 persen menjadi Rp12,82 triliun dari Rp12,85 triliun pada posisi aset akhir tahun 2023.

Sementara itu, posisi liabilitas Perseroan turun 14,8 persen sebesar Rp5,63 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun dikarenakan berkurangnya interest bearing debt (IBD).

Baca juga: Kala PT Timah Rugi Terus, PT RBT Harvey Moeis Malah Untung Rp 1,1 Triliun

Posisi ekuitas sebesar Rp7,18 triliun, naik 15,1 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,24 triliun.

Kinerja keuangan Perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting, di antaranya Quick Ratio sebesar 76,0 persen, Current Ratio sebesar 249,0 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 44,0 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 78,4 persen.

Dalam meningkatkan kinerja keuangan, Perseroan melakukan reprofiling pinjaman dan refinancing pinjaman jangka panjang dengan suku bunga yang lebih kompetitif serta telah menurunkan Interest Bearing Debt sebesar Rp1,4 triliun dari Rp 3,5 triliun di akhir 2023 menjadi Rp 2,1 triliun di September 2024. Hal ini berdampak pada peningkatan kesehatan rasio keuangan Perseroan.

Baca juga: Komisi IV Desak KLHK untuk Percepat Reklamasi di Kawasan PT Timah

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin