
Pantau - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (26/11/2024) diprediksi melemah. Itu lantaran sentimen dari pasar yang tengah mengantisipasi pencalonan Scott Bessent sebagai menteri keuangan (menkeu) Amerika Serikat (AS).
Scott dikenal hawkish alias prokebijakan moneter ketat sehingga memperkokoh posisi dolar AS dan jadi tekanan negatif bagi mata uang lainnya, tak terkecuali rupiah.
Pada awal perdagangan Selasa, rupiah tergelincir 54 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.935 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.881 per dolar AS.
Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS. Investor mengantisipasi kemungkinan The Fed dalam risalah pertemuan malam ini akan menyinggung pencalonan Bessent sebagai menteri keuangan yang dikenal hawkish dolar.
Demikian kata analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong saat dikutip dari ANTARA di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Sentimen Rilis Inflasi PCE AS Paksa Rupiah Mendarat di Zona Merah
Dengan kebijakan hawkish dolar, mata uang dari negara-negara emerging market seperti rupiah akan lebih terdampak terhadap dolar AS yang kuat, sehingga tekanan pelemahan rupiah akan lebih besar.
Lukman menuturkan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed kemungkinan mengomentari pencalonan Bessent, dan prospek inflasi serta suku bunga kedepannya. Karena Bessent pro-dolar AS dan pro-pasar, kemungkinan The Fed akan bernada hawkish.
Ia memproyeksikan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp15.800 per dolar AS sampai dengan Rp15.950 per dolar AS.
Baca juga: Penguatan Laju Indeks Saham Menjalar ke Nilai Tukar Rupiah
- Penulis :
- Ahmad Munjin