Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Standar Gizi dalam Program Makan Gratis Rp10 Ribu? Begini Penjelasan BGN

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Standar Gizi dalam Program Makan Gratis Rp10 Ribu? Begini Penjelasan BGN
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana (kiri) bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberikan keterangan pers usai pertemuan di Kantor Badan Gizi Nasional, Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (26/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan)

Pantau – Badan Gizi Nasional (BGN) tetap mengutamakan standar komposisi gizi untuk setiap porsi makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp10 ribu.

Harga tersebut merupakan rata-rata sesuai hasil uji coba selama 11 bulan di Sukabumi, Jawa Barat. 

"Standar komposisi gizi tetap diutamakan," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Menurut Dadan, dana untuk Program MBG dikelola secara terpusat oleh BGN dan subsidi silang dilakukan secara internal.

Baca juga: Istana: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp10.000 per Porsi Sudah Setahun

"Dana dikelola terpusat di Badan Gizi Nasional, subsidi silang dilakukan internal, dan sekali lagi BGN tidak membeli paket makan, tetapi bahan baku at cost," timpal dia.

Dia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Rp10 ribu per porsi merupakan harga rata-rata sesuai hasil uji coba 11 bulan di Sukabumi.

BGN, kata dia, hanya menyediakan anggaran untuk bahan baku dan menu harian yang dibayarkan sesuai bukti pengeluaran riil (at cost), tidak untuk makanan matang.

"Mekanisme BGN tidak membeli makanan matang, tetapi membuat menu harian dan bahan baku untuk menu harian dibayar at cost," ujar Dadan.

Baca juga: Gerindra Pastikan Gizi Terpenuhi dalam Program Makan Gratis Rp10 Ribu

Sebelumnya, Dadan sudah menegaskan bahwa terkait anggaran tahunan, alokasi anggaran tetap sesuai APBN yang telah disahkan sebesar Rp71 triliun.

Ia juga menjelaskan uji coba nasional pada Desember 2024 bergulir pada 150 titik di seluruh Indonesia, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Papua, dan daerah lain di luar Jawa.

“Sekarang petugasnya sudah turun ke lapangan. Mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk uji coba ini,” ujar Dadan.

Menurut dia, hasil uji coba ini akan menjadi dasar untuk menetapkan indeks harga rata-rata per porsi di berbagai wilayah.

“Nanti kita akan dapatkan, di Papua berapa, di Maluku berapa, di Ternate berapa, di Manado berapa, di NTT berapa. Kita akan dapatkan datanya dari situ,” kata Dadan Hindayana.

Baca juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Turun Jadi Rp 10.000 per Porsi, Ini Penjelasan Presiden Prabowo

Penulis :
Ahmad Munjin