Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Blok ONWJ Terbilang Tua, Jonan: Itulah Tantangannya Bisnis Migas

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Blok ONWJ Terbilang Tua, Jonan: Itulah Tantangannya Bisnis Migas

Pantau.com - Seperti kita ketahui sobat Pantau, beberapa lapangan di  Blok Offshore North West Java (ONWJ) merupakan fasilitas produksi yang sudah tua. Namun hal itu yang menjadi tantangan bagi Pertamina Hulu Energi.

Kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hal ini justu menjadi tantangan dalam membangun bisnis migas.

"Tua tidaknya itu tergantung cara mengelolanya bagaimana, harus cari cara, itulah tantangannya bisnis migas," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Bravo Flow Station milik Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Jumat (23/11/2018).

Dalam hal ini imbuh Jonan, pemerintah hanya ingin memastikan bahwa setiap kontraktor bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan bersama SKK Migas pada awal tahun. 

Baca juga: Terangnya Lampu Tenaga Surya Hadirkan Kegembiraan Warga di Sumba Timur

"Saya inginnya setiap target hulu yang disepakati dengan SKK Migas tercapai. Itu saja. Terserah keuntungannya berapa," ungkapnya.

Kendati begitu, ia tetap mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh PHE ONWJ sejauh ini dalam capaian lifting minyak. Berdasarkan data SKK Migas hingga 17 November 2018, PHE ONWJ termasuk 10 besar KKKS yang memproduksi gas minyak di atas 5.000 Barrel Oil Per Day (BOPD).

Bahkan, realisasi lifting migas PHE ONWJ mencatatkan rata-rata di atas 90% dari target APBN. Untuk minyak telah mencapai sebesar 29.521 BOPD dari target APBN 2018, yaitu 33.000 BOPD.

Jonan ingin Pertamina menjadi organisasi yang modern di masa mendatang. Apalagi Pertamina selaku tuan rumah di negeri sendiri.

"Saya minta Pertamina harus menjadi organisasi yang membanggakan dari banyak segi. Tuan rumah itu harus lebih baik, lebih maju ," tegas Jonan.

Baca juga: Tinggi Mana Kincir Angin PLTB Tolo 1 atau Monas?

Sebagai perusahaan milik negara, Jonan pun menginginkan pengelolaan migas lebih baik dan lebih efisien. Apalagi PHE ONWJ merupakan KKKS pertama yang menggunakan sistem PSC Gross Split. PSC Gross Split PHE ONWJ berlaku terhitung sejak Januari 2017 hingga Januari 2037.

Sebagai informasi, PHE ONWJ memiliki fasilitas 219 offshore platforms, panjang pipa bawah laut mencapai >1600 km, 1 Floating Storage Offloading (FSO), dan 4 fasilitas onshore.

Fasilitas tersebut diharapkan mampu mengangkat sumber migas yang memiliki cadangan minyak proven sebesar 342 MMBO, probable 37,4 MMBO dan possible sebesar 266 MMBO. Untuk cadangan gas proven sebesar 1.067 BSCF, probable 133 BSCF, dan possible 482 BSCF.

Penulis :
Nani Suherni