Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Komisi IV Ingatkan Pemerintah agar Impor Sapi Tak Rugikan Peternak Lokal

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Komisi IV Ingatkan Pemerintah agar Impor Sapi Tak Rugikan Peternak Lokal
Foto: Ilustrasi peternakan sapi. (foto: iStock)

Pantau - Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Saadah, meminta pemerintah memastikan rencana impor 2 juta ekor sapi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak berdampak negatif terhadap peternak lokal. 

Ia menegaskan, kebijakan tersebut harus disertai dengan langkah nyata untuk meningkatkan kuota produksi sapi dalam negeri dan memberdayakan peternak lokal.

"Pemerintah harus fokus pada pemberdayaan peternak sapi lokal dan memaksimalkan hasil produksi mereka," ujar Rina dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Rina mengakui, kebijakan impor sapi dapat memberikan manfaat jangka pendek, namun ia mengingatkan bahwa langkah tersebut tidak boleh merugikan sektor peternakan dalam negeri. 

Ia menyoroti pentingnya jaminan pemerintah agar hasil produksi susu dan daging lokal terserap oleh pasar domestik.

"Jangan sampai ada lagi kasus di mana peternak susu lokal harus membuang hasil produksi mereka karena tidak terserap oleh industri," tegasnya.

Baca Juga: Desak Pemerintah Bongkar Pagar Laut Misterius di Tangerang, Komisi IV DPR: Negara Jangan Kalah!

Rina juga mengingatkan bahwa ketergantungan pada impor sapi sudah berlangsung sejak dekade 1980-an. 

Meskipun berbagai upaya menuju swasembada daging sapi telah dilakukan sejak tahun 2000, ketergantungan pada pasokan dari luar negeri masih tetap tinggi.

"Impor sapi sudah menjadi kebijakan reguler selama beberapa dekade terakhir. Meski ada target swasembada, kenyataannya ketergantungan terhadap impor tetap tinggi," ungkapnya.

Untuk itu, Rina mendesak pemerintah agar kebijakan impor sapi tidak hanya menjadi solusi sesaat, tetapi juga disertai program jangka panjang yang mendukung keberlanjutan peternakan lokal. 

“Program MBG seharusnya dapat menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan peternak lokal,” tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas