
Pantau - Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGN) berhasil meningkatkan Baseline Credit Assessment (BCA) standalone dari baa3 menjadi baa2 dari lembaga pemeringkat Moody’s Ratings (Moody’s).
Selain itu, PGN mempertahankan peringkat kredit konsolidasi pada level Baa2 dengan Outlook Stabil.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/1/2025) disebutkan, peningkatan ini mencerminkan konsistensi PGN dalam menjaga kesehatan dan kestabilan keuangan. Hal itu didukung oleh keberhasilan pelunasan obligasi pada kuartal kedua 2024 serta kontribusi kinerja operasional.
Dalam laporannya, Moody’s mencatat bahwa rasio Retained Cash Flow (RCF) terhadap utang PGN mencapai 48 persen per 30 September 2024, meningkat dari 35 persen pada 2022.
Baca juga: PGN Siapkan Alternatif Sumber Gas untuk Memastikan Pasokan Gas Andal dan Berkelanjutan
Kinerja tersebut melampaui ambang batas yang diperlukan untuk peningkatan peringkat BCA.
“Peningkatan ini mencerminkan ekspektasi kami bahwa PGN akan secara konsisten menjaga metrik keuangannya, terutama didorong kinerja operasional dan keuangan yang stabil seiring dengan upaya pengurangan utang," ujar Erman Zhang, Analis Moody's Ratings, Rabu (15/1/2025).
Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, menambahkan, “Kepercayaan Moody’s terhadap stabilitas dan fundamental keuangan PGN merupakan bukti komitmen kami untuk berkontribusi mendukung ketahanan energi nasional melalui inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan berkelanjutan.”
PGN berkomitmen untuk melanjutkan program belanja modal (capex) yang strategis dengan pendekatan yang berfokus pada optimalisasi investasi. Proyek-proyek prioritas mencakup pengembangan infrastruktur LNG serta transmisi dan distribusi gas bumi yang memiliki dampak langsung pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Baca juga: Teken 2 MoU, PGN Bidik Potensi Gas Industri Sebesar 15 BBTUD di Sulawesi
Sementara VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa melalui kenaikan peringkat kredit ini, Pertamina optimistis bisnis PGN akan bertumbuh, serta memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Proyek prioritas seperti infrastruktur gas akan menjadi fokus perusahaan, di mana proyek tersebut bermanfaat dalam mendukung penyediaan gas untuk menggerakan industri di Indonesia, mencapai swasembada energi," jelas dia.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca juga: Gas Bumi Dipastikan Mengalir ke IKN Jelang HUT 17 Agustus 2024
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Muhammad Rodhi