Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Layak Beli di Harga Bawah, Seberapa Mujur Pemegang Saham BUMI?

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Layak Beli di Harga Bawah, Seberapa Mujur Pemegang Saham BUMI?
Foto: Layar perdagangan saham BEI Jakarta. (Pantau/Senaru)

Pantau – Analis merekomendasikan beli di harga bawah alias buy on weakness saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan target harga Rp143 per unit saham untuk jangka pendek.

Sementara target harga fundamental, saham Grup Bakrie ini dipatok Rp170 per unit saham dalam jangka panjang.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (20/1/2025), saham BUMI ditutup menguat Rp2 (1,7 persen) ke posisi Rp121 per unit saham. Harga tertingginya di Rp123 dan terendah di Rp119. Jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 4,2 juta lot senilai Rp50,8 miliar.

Dengan posisi tersebut, saham BUMI memberikan potensi cuan bagi pemegang sahamnya mujur sebesar Rp21 atau 18,1 persen untuk jangka pendek (target harga teknikal) dan Rp49 atau 40,4 persen untuk jangka panjang (target harga fundamental). 

Baca juga: BUMI Sabet Penghargaan RUBY dalam Ajang Indeks Integritas Bisnis Lestari 2024

Herditya Wicaksana, Analis Teknikal MNC Sekuritas mengatakan, akhir pekan lalu saham BUMI terkoreksi 4,03 persen ke Rp119 disertai dengan munculnya tekanan jual.

“Pergerakannya pun sudah berada di bawah MA20 (Moving Average 20 hari),” katanya dalam riset harian yang diterbitkan di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Pria yang akrab disapa Didit itu memperkirakan, posisi BUMI saat ini sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b].

Ia merekomendasikan buy on weakness saham BUMI di kisaran Rp113-116 dengan target harga di Rp130 hingga Rp143 per unit saham. 

“Untuk stoploss (lakukan) di bawah (below) Rp108 per unit saham,” ungkap dia.

Baca juga: Grup BUMI Sabet Penghargaan Pelabuhan Sehat 2024

Sebelumnya, analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan dalam risetnya menulis, BUMI membukukan pendapatan yang solid sebesar 331 juta dolar AS pada kuartal III-2024. Angka ini meningkat 16,2 persen secara kuartalan (qoq) atau 15 persen secara tahunan (yoy). 

Harga jual rata-rata (average selling price/ASP) batu bara juga lebih tinggi mencapai 72 dolar AS per ton. Angka ini naik 3,6 persen qoq atau 27,2 persen yoy.

“Itu didukung oleh bauran penjualan yang menguntungkan, meskipun volume penjualan beragam mencapai 4,6 juta ton atau naik 12,2 persen qoq, namun turun 9,8 persen yoy, karena hujan dan kondisi pasar,” tutur Farras.

Ia pun mempertahankan rekomendasi beli saham BUMI dengan target harga saham BUMI yang dipatok sebesar Rp170 per unit saham.

Baca juga: Saham BUMI Mendapat Rekomendasi ‘Speculative Buy’ dari Analis

Target harga tersebut, sambung dia, mengacu pada metode penilaian discounted cash flow (DCF). Itu juga mencerminkan estimasi Price to earning ratio (PER)  2025 sebesar 23,3 kali.

“Risiko utamanya jika terjadi gangguan operasional, peningkatan adopsi energi terbarukan, dan penurunan harga batu bara akibat perlambatan ekonomi global,” imbuhnya seraya mewanti-wanti.

Penulis :
Ahmad Munjin