Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Poles Nilai Fundamental, Emiten AGRO ‘Buyback’ 22 Juta Lembar Saham

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Poles Nilai Fundamental, Emiten AGRO ‘Buyback’ 22 Juta Lembar Saham
Foto: Ilustrasi - Pekerja melintas di depan logo PT Bank Raya Indonesia Tbk, bank digital bagian dari BRI Group. (ANTARA/Bank Raya)

Pantau – Hingga 31 Desember 2024, emiten PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) telah merealisasikan pembelian kembali saham perseroan atau buyback. Total jumlahnya mencapai 22.817.600 lembar saham.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (21/1/2025) hingga pukul 09.43 WIB, saham AGRO ditransaksikan menguat Rp8 (3,7 persen) ke posisi Rp224 per unit saham.

Pelaksanaan buyback baru terealisasi sebagian hingga akhir tahun 2024. Ini mengingat pelaksanaannya dimulai pada triwulan III 2024 dikarenakan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diperoleh pada Agustus 2024.

“Awal 2025 adalah langkah yang baik bagi kami untuk mengoptimalkan buyback, sehingga sisa saldo sekitar Rp13 miliar dapat dioptimalkan secara keseluruhan,” kata Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Baca juga: Bank Raya Kempit Laba Bersih Rp9,3 Miliar di Kuartal II-2023

Dengan adanya pelaksanaan buyback ini, ujar Rustarti, diharapkan dapat meningkatkan keyakinan kepada para investor atas nilai fundamental perseroan.

Sementara itu, fokus Bank Raya yaitu memastikan perseroan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang.

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Raya pada 21 Agustus 2024 menyetujui bahwa buyback dengan nominal sebanyak-banyaknya Rp20 miliar akan dilaksanakan selama satu tahun sejak disetujui oleh RUPS, atau periode buyback akan berakhir pada 21 Agustus 2025.

Menurut Bank Raya, pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan dilatarbelakangi upaya untuk meningkatkan engagement dan ownership pekerja atas perseroan.

Baca juga: Layak Beli di Harga Bawah, Seberapa Mujur Pemegang Saham BUMI?

Hal ini dengan melihat bahwa program buyback ini akan dilanjutkan dengan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Pekerja yang merupakan bagian dari keseluruhan skema remunerasi untuk manajemen dan pekerja yang bersifat variabel.

Dengan demikian, menurut Bank Raya, seluruh pekerja diharapkan akan terdorong berkontribusi lebih optimal terhadap pencapaian target perseroan.

Selain itu, program buyback ini juga menunjukkan keyakinan manajemen perseroan bahwa kinerja dan prospek kinerja perusahaan ke depan akan terus membaik, sehingga dapat memberikan value yang optimal kepada stakeholders.

“Dengan pijakan kinerja yang positif pada tahun 2024, Bank Raya optimis dapat terus tumbuh berkelanjutan dan menuju profitabilitas jangka panjang,” kata Rustarti.

Baca juga: Ini Target Cuan Saham GOTO Terdongkrak Sentimen BI Rate dan ‘Yield’ Obligasi

Hingga akhir Triwulan III 2024, Bank Raya mencetak laba sebesar Rp33,9 miliar atau tumbuh 130,9 persen year on year (yoy).

Adapun penyaluran kredit digital pada periode yang sama tercatat sebesar Rp13,7 triliun atau tumbuh 72,5 persen (yoy), sehingga total kredit Bank Raya mencapai Rp6,8 triliun atau tumbuh 20,7 persen (yoy).

Penyaluran kredit yang tumbuh signifikan tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, di mana tercatat total aset Bank Raya mencapai Rp12,8 triliun atau tumbuh 12,1 persen (yoy).

Penulis :
Ahmad Munjin