Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sinyal Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp100 Triliun untuk MBG

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Sinyal Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp100 Triliun untuk MBG
Foto: Tangkapan layar - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Kamis (30/1/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau – Permintaan tambahan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp100 triliun mendapat sinyal untuk dikabulkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Apabila Program Makan Bergizi Gratis ini akan ditingkatkan, dari Rp71 triliun ditambahkan Rp100 triliun, bukan naik ke Rp100 triliun tapi jadi Rp171 triliun, maka jumlah sentra akan meningkat dan saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia.

Menkeu Sri Mulyani memberikan sinyal itu dalam kegiatan BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya, pemerintah memutuskan untuk melakukan efisiensi anggaran untuk mengoptimalkan alokasi belanja negara tahun anggaran 2025 senilai Rp3.621,3 triliun. Efisiensi itu bertujuan untuk memastikan manfaat APBN dirasakan langsung oleh masyarakat.

Baca juga: Mulai Februari, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Langsung ke Mitra, Bukan Lagi Reimburse

Untuk itu, pos belanja yang tidak berdampak langsung ke masyarakat diminta untuk dipangkas. Sedangkan program dan proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat diprioritaskan, termasuk MBG yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik,” ujarnya.

Mengingat hal itu, Sri Mulyani menyebut Program MBG merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan anggaran besar.

Penambahan anggaran itu dilatarbelakangi keinginan Prabowo mempercepat pemenuhan target penerima manfaat yang berjumlah 82,9 juta orang.

Baca juga: Komisi IV Dorong Penggunaan Ikan Sebagai Lauk Utama dalam Program MBG

Pada mulanya, target itu dijadwalkan terpenuhi pada akhir tahun 2025, namun diminta oleh Prabowo untuk dipercepat menjadi September 2025.

Sri Mulyani sudah memberikan arahan kepada Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), termasuk di dalamnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), untuk mendorong lembaga keuangan turut mendukung kesuksesan program ini.

Dalam konteks itu, lembaga keuangan diharapkan dapat memberikan akses kredit kepada perusahaan yang terlibat dalam pelaksanaan program MBG, sehingga perusahaan bisa memenuhi kebutuhan modal kerja maupun produksi dengan baik.

“Kami akan terus mendukung, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN) maupun kementerian/lembaga lain, untuk terus menyesuaikan programnya guna menjamin MBG berjalan dengan baik, menciptakan pemerataan, dan tata kelolanya kuat,” tutur Menkeu.

Baca juga: Makan Bergizi Gratis Tetap Jalan Selama Ramadan, Begini Contoh Menunya

Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program MBG merupakan konsekuensi dari percepatan yang diinginkan oleh Prabowo.

“Karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan-percepatan, maka dibutuhkan tambahan biaya. Pak Presiden bertanya kepada kami, berapa kalau September mulai dilaksanakan untuk 82,9 juta? Kami sampaikan tambahan Rp100 triliun,” ucap Dadan di sela-sela acara Rampinas PIRA di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).

Penulis :
Ahmad Munjin